dr Zaidul Akbar: Begini Cara Mengatasi Kecanduan Nasi
- Pixabay/pexels
VIVA – Belum kenyang kalau belum makan nasi. Ya, itulah kebiasaan kebanyakan orang Indonesia. Lebih parahnya lagi, kalau belum makan nasi, mereka menganggap dirinya belum makan, atau ada yang sampai pusing jika belum 'ketemu' nasi.Â
Ya, nasi memang merupakan sumber karbohidrat. Namun, jika dikonsumsi dalam takaran yang tidak pas, nasi putih khususnya, mengandung indeks glikemik tinggi, sehingga dapat menyebabkan kadar gula darah mudah melonjak.Â
Jika hal tersebut sering terjadi, maka dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan produksi insulin. Hal itu menyebabkan risiko terkena diabetes jadi lebih tinggi. Lalu, bagaimana cara mengatasi kecanduan pada nasi?Â
"Kita perlu memahami dulu. Saya sebenarnya bukan melarang nasinya, cuma beras yang ada saat ini sudah kehilangan sebagian besar mineral-mineral pentingnya. Karena memang kulit berasnya itu sudah dibuang," ujar dr. Zaidul Akbar di Youtube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip VIVA, Jumat 20 Agustus 2021.Â
Zaidul lebih lanjut menjelaskan, kalau nasi atau beras-beras yang masih terdapat kulit ari atau kulit pembungkusnya, seperti beras merah, cokelat atau hitam, itu tidak masalah. Jadi, dia mengatakan, kita tidak perlu terpaku pada nasinya.
Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang kerap merasa pusing jika belum mengonsumsi nasi? Begini jawaban Zaidul Akbar.Â
"Jadi mungkin pusing itu karena sugesti kita. Atau mungkin juga memang benar adanya, karena hipoglikemik atau kekurangan gula. Maka kalau seperti itu, Anda cari sumber asupan karbohidrat lain yang jauh lebih sehat, ada beras merah, cokelat, ada beras hitam. Atau kentang-kentangan itu juga jenis karbohidrat. Jadi gak masalah," terang dia.Â
Namun, jika sudah mengonsumsi kentang atau ubi dalam jumlah banyak tapi tetap merasa pusing, menurut Zaidul, berarti benar kita sugesti terhadap nasi.Â
"Kalau Anda sugesti, bisa dilawan dengan ilmu. Jadi Anda pelajari kenapa nasi jadi makanan yang tidak sehat? Bahkan dokter Hiro Missi dalam bukunya tentang enzim menyebutkan, nasi itu makanan mati kata dia," tuturnya.Â
Apa alasannya?Â
"Karena memang sudah habis sebagian besar dari mineral-mineral penting yang ada pada nasi. Jadi ganti saja dengan nasi-nasi yang lebih sehat," saran dr. Zaidul Akbar.Â