Gak Cuma Lezat, 5 Makanan Ini Super Sehat dan Bergizi

Ilustrasi daging/Korean BBQ.
Sumber :
  • Freepik/topntp26

VIVA – Menemukan makanan sehat dan bergizi sebenarnya mudah. Mengisi piring kamu dengan buah-buahan, sayuran, protein berkualitas dan makanan utuh lainnya, kamu sudah mendapatkan makanan yang penuh warna, serbaguna dan baik untuk tubuh. 

Diet Murah tapi Efektif? Ini Dia Makanan Penurun Berat Badan yang Bisa Anda Coba!

Namun, di antara makanan tersebut ada yang sangat sehat. Dan kabar gembiranya, rasanya juga lezat. Berikut deretan makanan yang tidak hanya lezat, tapi juga bergizi dan sangat sehat, dilansir Healthline, Jumat 20 Agustus 2021. 

Buah-buahan 
Buah-buahan adalah salah satu makanan sehat paling populer di dunia. Makanan manis dan bergizi ini mudah didapat dan dimasukkan ke dalam menu sehari-hari, karena bisa dikonsumsi langsung tanpa harus repot mengolahnya. 

Wamendagri Ribka Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Jayawijaya

Beberapa pilihan buah yang sangat sehat antara lain, apel, alpukat, pisang, blueberry, jeruk, dan stroberi. Selain itu, buah lain yang tak kalah sehat adalah ceri, anggur, kiwi, lemon, mangga, pir, nanas, plum dan raspberry. 

Telur
Telur adalah salah satu makanan paling bergizi di planet ini. Banyak yang menganggap telur tidak sehat karena mengandung tinggi kolesterol. Padahal, studi baru menunjukkan telur sangat aman dan sehat. 

Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak

Daging
Daging yang tidak diproses dan dimasak dengan benar adalah salah satu makanan paling bergizi yang bisa kamu konsumsi. Daging sapi tanpa lemak juga sumber protein terbaik yang sarat dengan zat besi. 

Dada ayam
Dada ayam rendah lemak dan kalori tetapi sangat tinggi protein. Makanan ini adalah sumber yang bagus dari banyak nutrisi. Jadi jangan ragu untuk makan potongan ayam yang lebih berlemak, jika kamu tidak makan banyak karbohidrat. 

Sayuran
Sayuran adalah salah satu sumber nutrisi paling terkonsentrasi di dunia. Ada banyak jenis sayuran yang tersedia, dan yang terbaik adalah mengonsumsi sayuran yang beragam setiap harinya. 

Di sisi lain, bekerjasama dengan Departemen Gizi Masyarakat IPB & Kementerian Agama RI, tahun ini PT. Ajinomoto Indonesia, menghadirkan buku panduan School Lunch Program (SLP). 

Buku tersebut berisikan edukasi gizi, tips pelaksanaan program, dan berbagai aplikasi menu lezat bergizi seimbang, yang mudah diaplikasikan oleh pesantren, ataupun sekolah umum yang menyediakan menu makan siang bagi santri dan atau siswa/i-nya. 

Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, mengatakan, dalam pilot project ini, mereka menetapkan target untuk menurunkan prevalensi status anemia santri di pondok pesantren melalui pemberian makanan bergizi seimbang dan pendidikan gizi. 

"Setelah kami menyediakan menu yang tinggi kandungan zat besi (seperti rendang hati ayam) dan menu sayur, santri mulai makan lebih banyak. Hasilnya, kami mampu mengurangi 8 persen kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor, dan 20,9 persen di Pondok Pesantren Darussalam Bogor," ujar Katarina dalam keterangannya. 

"Program ini menurut kami sangat penting, karena semua anak di Indonesia berhak mendapatkan metode pembelajaran yang efektif tanpa takut akan ancaman kesehatan di sekitarnya, apalagi di saat situasi pandemi seperti ini," lanjut dia. 

Menurut Dr. Rimbawan, Dosen di Departemen Gizi Masyarakat IPB sekaligus ketua proyek SLP, buku panduan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa/i di pesantren maupun sekolah-sekolah umum, namun juga bagi tenaga pengajar di institusi pendidikan yang menerapkan.

"Kami menyusun panduan SLP menjadi 3 buku. Buku pertama berisikan modul edukasi gizi di pesantren. Buku kedua, modul penyediaan makan bergizi seimbang di pesantren. Buku ketiga berisi kumpulan resep dan pilihan aplikasi menu lezat bergizi seimbang," kata dia saat webinar School Lunch Program, belum lama ini. 

"Mengapa kami memilih pesantren sebagai pilot project, karena menurut pengamatan kami, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengalami banyak kemajuan, namun dalam hal pangan, gizi, dan kesehatan, masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional," tandas Rimbawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya