WFH Cenderung Buat Pasangan Tak Harmonis, Kenapa?

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini berdampak pada sejumlah aspek. Salah satunya terkait dengan hubungan diantara pasangan suami-istri.

Kota Ternyaman untuk WFH di Indonesia

Pandemi COVID-19 diketahui dapat membuat pasangan tidak harmonis, meskipun intensitas pertemuan diantara pasangan cukup sering lantaran Work From Home (WFH).

"WFH yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini ternyata banyak yang akhirnya di keluarga ini harusnya quality time tidak quality time karena masing-masing punya kubik sendiri dimana suami dengan kesibukannya kantor, istri dengan kesibukannya, anak-anak juga dengan kesibukannya sendiri, ini benar-benar mendekatkan jauh menjauhkan yang jauh benar," ungkap psikolog Intan Erlita, M.Psi dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 19 Agustus 2021.

KERJA SANTAI DIRUMAH? Jadi Digital Nomad dan Jelajahi Dunia Sambil Bekerja

Lebih lanjut, Intan menjelaskan salah satu hal yang menyebabkan hubungan kurang harmonis lantaran intensitas pertemuan yang terlalu sering.

"Basicnya manusia adalah mahluk sosial, artinya butuh berinteraksi dengan banyak orang tapi kondisi sekarang menyebabkan kita tidak bisa berinteraksi dengan orang banyak walaupun kita tatap secara online pasti berbeda jadi manusia butuh ketemu gestur, artinya ketika bertemu dengan fisik dengan orang yang sama dengan pasangannya, anaknya, tingkat stress dari luar maka ini buat manusia tidak mendapat kepuasan dari dalam dirinya jadi itu membuat moodnya menurun," kata Intan.

Gen Z, WFO Ternyata Menyenangkan dan Menguntungkan!

Tidak hanya itu saja, pandemi juga membuat pasangan sering mengeluh. Terutama ketika melihat pasangan mereka mengobrol dengan teman mereka secara daring. Hal ini lantaran kata Intan, banyak pasangan yang akhirnya merasa terabaikan oleh pasangannya ketika suaminya sibuk dengan gadgetnya karena harus intens bekerja melalui online.

Sementara istrinya mungkin enggak berinteraksi dengan laptop dia ingin berkomunikasi dengan suaminya, tapi suaminya tidak hadir secara utuh sehingga pasangan yang merasa terabaikan enggak punya kesibukan.

"Ini akhirnya cenderung mengeluh kenapa suamiku enggak kayak dulu, kenapa suamiku lebih senang di kamar kerjanya akhirnya terjadi gap komunikasi panjang akhirnya kalau enggak diperbaiki lepas. Harus ada alarm seperti 'kok aku enggak kenal pasangan aku ya',” jelas Intan.

“Ketika ini waktunya untuk release sebentar jauhkan laptop sejam bikin quality time sama pasangan, jangan jauhkan diri sama pasangan meski hadir secara fisik itu yang bahaya," ujarnya.

Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

Ridwan Kamil Siapkan WFH dan Truk Embun untuk Atasi Macet dan Polusi Jakarta

Langkah menanam pohon pun harus dilakukan secara masif dan bersama-sama.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024