Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich
- sikapiuangmu.ojk.go.id
VIVA – Pernah dengar istilah ‘generasi sandwich’? Seseorang yang berada dalam kelompok ini akan lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental, lho. Lantas, seperti apa sebenarnya generasi sandwich tersebut?
Generasi sandwich (sandwich generation) adalah suatu istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang “terjepit” di antara tuntutan simultan dalam merawat orangtuanya yang telah lanjut usia, dan merawat anak-anaknya yang masih bergantung padanya, baik secara fisik, mental-emosional, maupun finansial (Ward & Spitze,1998).
Istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh dua orang pekerja sosial yaitu Dorothy Miller dan Elaine Broody pada 1981 untuk menggambarkan pelaku rawat (caregiver) yang terjepit di antara dua generasi, seperti yang dilansir rilis dokter Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ selaku dokter spesialis kedokteran jiwa yang berpraktik di RS Pondok Indah.
Sebagai pelaku rawat, individu yang berada di generasi sandwich ini umumnya dituntut untuk memberikan dukungan fisik, mental-emosional, dan finansial baik bagi anak-anaknya dan juga orangtuanya yang telah lanjut usia. Secara umum, karakteristik individu yang berada di generasi sandwich biasanya adalah pria dan wanita berusia 30 tahun ke atas yang telah menikah, dan bekerja.
Generasi sandwich menanggung beban dan tanggung jawab dalam memberikan perawatan dan layanan seperti transportasi, pengaturan makan, perawatan kesehatan, dan urusan rumah tangga lainnya, baik bagi anak-anaknya maupun orangtuanya.
Survei di Amerika Serikat tahun 2007 menunjukkan bahwa generasi sandwich yang terdiri dari usia 35 – 54 tahun, mengalami tingkat stres lebih tinggi karena dituntut untuk menyeimbangkan peran dalam perawatan anak dan juga orangtua mereka.
Hampir 40 persen wanita generasi sandwich melaporkan tingkat stres yang ekstrem. Stres ini tidak hanya memengaruhi relasi personal terhadap pasangan, anak dan keluarga, namun juga memengaruhi kesejahteraan diri sendiri.
Generasi sandwich yang menjadi pelaku rawat bagi dua generasi ini lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental, antara lain:
- Burnout (kelelahan fisik dan mental),
- Gangguan tidur (banyak tidur atau kurang tidur),
- Perasaan bersalah,
- Merasa khawatir terus-menerus,
- Hilang minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi,
- Ansietas (kecemasan) dan
- Depresi
Pada akhirnya, kondisi mental tersebut juga bisa memengaruhi kesehatan fisik, seperti:
- Kadar hormon stres yang lebih tinggi,
- Lebih sering izin sakit dari pekerjaan kantor karena terinfeksi penyakit menular,
- Respons imunitas yang lebih rendah terhadap influenza,
- Penyembuhan luka yang lebih lambat,
- Tingkat obesitas lebih tinggi dan
- Risiko penurunan kesehatan mental yang lebih tinggi
Tantangan menjadi bagian dari generasi sandwich di masa pandemi COVID-19 semakin meningkat karena kebutuhan untuk merawat kesehatan anak dan orangtua agar terlindungi dari infeksi COVID-19 juga semakin besar.
Pada saat yang bersamaan, individu tersebut juga harus tetap menjaga imunitas dirinya agar tidak terinfeksi. Karenanya, penting sekali bagi generasi sandwich untuk mempelajari cara menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental, serta menyeimbangkan berbagai peran yang dimilikinya.
Peran multipel dari generasi sandwich memiliki dampak negatif baik dari aspek fisik, psikologis, emosional, dan beban finansial (Salmon, 2017). Penelitian Evans dkk. pada tahun 2016 menunjukkan bahwa seorang wanita pada generasi sandwich perlu memiliki strategi untuk dapat menyeimbangkan antara peran sebagai seorang ibu, pelaku rawat orang lanjut usia, dan pekerja.
Strategi menyeimbangkan peran bagi generasi sandwich amat diperlukan untuk menjaga agar tingkat stres dapat ditekan. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain:
- Meminta bantuan
- Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time)
- Adakan pertemuan keluarga
- Pertahankan komunikasi yang baik
- Lepaskan kendali
- Nikmati momen yang ada
Generasi sandwich yang sehat secara fisik dan mental bisa mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan tiga generasi, yaitu generasi dirinya, serta dua generasi lain yang dirawatnya.