COVID-19 Masih Tinggi, Dokter Reisa: Disiplin Ya Pakai Masker Dobel

Memakai masker
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus menunjukkan penambahan. Mengutip data dari laman covid19.go.id, kasus positif bertambah 17.384 per Senin, 16 Agustus 2021. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Penambahan tersebut membuat total kasus virus corona di Indonesia sejak awal pandemi menjadi 3.871.738 kasus. Maka dari itu, Pemerintah mengambil keputusan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), hingga 23 Agustus 2021 mendatang. 

Melonjaknya penambahan kasus ini diduga ada hubungannya dengan penyebaran varian baru COVID-19. Oleh karenanya, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan, semua orang tanpa terkecuali harus menggunakan masker dobel yang efektif sebagai gerakan universal melawan COVID-19.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Melalui sebuah video yang diunggah di YouTube, dokter Reisa turut memberikan tips mengenai langkah-langkah untuk memakai masker dobel. 

"Pertama gunakan masker bedah sebagai lapisan dalam. Pastikan yang memiliki kawat tipis yang terdapat di bagian atas masker untuk ditekan ke arah wajah, sehingga bentuknya mengikuti bentuk hidung Anda," ujarnya di YouTube Lawan Covid19 ID, dikutip VIVA, Selasa 17 Agustus 2021. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Kemudian, lapisi dengan masker kain yang terdiri dari tiga lapis kain. Reisa menyarankan, carilah masker kain yang ukurannya pas dan pastikan tidak ada udara yang keluar dari sisi atas atau samping masker. 

"Apabila masih ada, atur kembali dan kencangkan masker. Pastikan dapat bernapas dengan nyaman dan tidak merasa pusing. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah membuka masker," terang dia. 

Hal yang tidak kalah penting adalah, ganti masker setiap 4 jam sekali dan masker bedah harus dibuang setelah 1 kali pemakaian. Sementara masker kain, masih bisa digunakan kembali setelah dicuci sampai bersih.

"Disiplin ya, menggunakan dua jenis masker," tegas dr. Reisa. 

Ananta selaku Direktur Utama PT Tata Global Sentosa Tasen (Pokana), menambahkan, bahan baku yang benar untuk masker medis adalah berupa meltblown. Apa itu? 

"Masker medis yang benar, punya bahan baku berupa meltblown dengan tingkat Bacterial Filtration Efficiency (bfe) di atas 99,9 persen," ungkap dia saat memperkenalkan masker medis Pokana, lewat rilis yang diterima VIVA. 

Lebih lanjut Ananta mengatakan, meltblown merupakan serat non woven dari polypropylene. Dan rata-rata, 75 persen kandungannya dari bahan lokal. 

"Kami berharap masyarakat lebih aware terhadap masker yang digunakan, dan pemerintah dapat menganjurkan penggunaan masker yang benar dan tepat," pungkas Ananta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya