Hati-hati, Olahraga Ini Harus Dihindari Setelah Divaksin COVID-19

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – Melakukan vaksinasi COVID-19 sangat penting. Namun penting juga dipahami, usai melakukan vaksin ada beberapa reaksi yang timbul. Reaksi yang timbul akan berbeda tiap orang. Ada yang tidak merasakannya sama sekali, tapi ada juga yang mengalami gejala ringan.

Dampak Bahaya Duduk Terlalu Lama pada Kesehatan Jantung, Meskipun Aktif Berolahraga

Beberapa reaksi yang paling umum dialami antara lain, nyeri di tempat suntikan, demam, lelah, sakit kepala, mengantuk, mudah lapar dan lain-lain. Ada juga yang mengalami reaksi alergi dan dalam kasus yang jarang, terjadi gangguan neurologis dan risiko pembekuan darah.

Oleh karena itu, dokter menyarankan untuk beristirahat usai melakukan vaksin. Tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan bergizi dapat menyembuhkan gejalanya dengan cepat. Sedangkan demam, lelah, dan sakit kepala pasca vaksinasi bisa diobati dengan mengonsumsi obat. Namun, salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah, apakah seseorang boleh berolahraga usai divaksin? 

Sudah Dicoba! Ini Dia 3 Olahraga Terbaik untuk Mengecilkan Lengan

Dilansir Times of India, menurut Kementerian Kesehatan Singapura, orang yang divaksin harus menghindari aktivitas fisik yang berat selama seminggu, baik setelah mendapatkan dosis pertama maupun kedua. Karena beberapa kasus melaporkan bahwa sebagian besar pria muda mengalami masalah jantung setelah disuntik. 

Dilaporkan, remaja pria berusia 16 tahun mengalami serangan jantung saat berolahraga mengangkat beban, beberapa hari setelah disuntik vaksin Pfizer-BioNTech dosis pertama. 

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

"Kami merekomendasikan setiap orang, khususnya remaja dan pria yang lebih muda atau yang berusia di bawah 30 tahun, menghindari aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga intens, selama 1 minggu setelah dosis pertama dan kedua," kata Kemenkes Singapura. 

"Diagnosis awal kondisinya adalah serangan jantung di luar rumah sakit. Tes klinis dan laboratorium sedang dilakukan untuk memahami penyebab yang mendasarinya. Ini akan mencakup pertimbangan menyeluruh apakah ada miokarditis parah akut, yang merupakan peradangan parah pada otot jantung yang memengaruhi fungsi jantung, sebagai diagnosis yang mungkin," sambung dia. 

Menurut mereka, aktivitas fisik seperti berenang, berlari, bersepeda, harus dihindari selama 1 minggu setelah vaksin. Selain itu, olahraga berat seperti angkat beban, jogging, tenis, bulutangkis, dan bola basket, juga harus dihindari. 

Setelah 1 minggu vaksin, kamu dapat melanjutkan dengan melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga. 

Di sisi lain, terkait penanggulangan COVID-19 di Tanah Air, Merck, mengumumkan telah memberikan dukungan donasi berupa 1 unit ambulans dan alat kesehatan (alkes) berupa 100 unit konsentrator oksigen dengan nilai total hibah sebesar Rp2,4 miliar. 

Country Speaker dan Chief Financial Officer Merck Indonesia, Bambang Nurcahyo, mengatakan, konstribusi ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dan kepedulian kepada masyarakat, serta bentuk dukungan terhadap upaya Pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19. 

"Semoga melalui bantuan ini bisa memperkuat layanan di Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan dalam penanganan pasien COVID-19," ujarnya saat menyerahkan bantuan di kantor Kementerian Kesehatan RI, batu-baru ini. 

Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc., menyambut baik kontribusi yang diberikan untuk penanganan COVID-19 di Indonesia ini. 

"Mewakili Kementerian Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih kepada Merck Group yang telah memberikan bantuan ini. Kami akan menyalurkan bantuan ini kepada pihak yang tepat sesuai dengan kebutuhan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya