dr Zaidul Akbar: Buat yang Baperan Baca Doa Ini
VIVA – Sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit tersinggung, sedikit-sedikit menangis. Ya, kurang lebih itulah penggambaran dari orang baper alias bawa perasaaan. Orang-orang ini mudah sekali terbawa perasaan dalam situasi apa pun.
Padahal tanpa disadari, kepribadian baper ini bisa membawa dampak buruk, tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga orang lain. Lalu, adakah cara untuk menghilangkan kepribadian baper ini?
Tidak perlu ribet minum obat, konsultasi ke psikolog atau mengonsumsi makanan tertentu. Rupanya, Nabi Muhammad SAW, pun telah mengajarkan untuk membaca doa anti baper. Benarkah ada doa seperti itu?
Ya, dalam sebuah tayangan video, dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, menyarankan agar kita dapat mengendalikan perasaan kita, termasuk saat marah, diam atau pun cemburu. Dia pun menyarankan, agar kita tidak mudah cemburu untuk hal-hal yang tidak penting.
"Termasuk misalkan ibu-ibu yang suka cemburu. Lihat, kalo misalkan cemburu dengan suami atau apa pun, lihat cemburunya itu urusan Allah apa tidak. Kalau bukan urusan Allah jangan cemburu. Ngapain cemburu, malah bikin dosa," ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @jurussehatrasulullah_, dikutip VIVA, Sabtu 14 Agustus 2021.
Lebih lanjut, dokter Zaidul mengatakan, jika cemburu dibiarkan berlarut-larut, maka lama-kelamaan bisa menjadi penyakit.
"Dan itu kalau dibiarkan lama-lama jadi penyakit, yang nanti perginya ke kelenjar hormon. Sering saya sampaikan bahwa kita ini makhluk hormon, kita ini makhluk perasaan," ungkap dia.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
"Maka Nabi (Muhammad) SAW mengajarkan kepada kita untuk membaca doa anti baper. Kenapa? Dari seluruh anggota badan kita, paling susah diatur itu hati," terang dia.
Zaidul menceritakan bahwa Aisyah Radiallahu 'Anhu pernah meriwayatkan doa anti baper ini sebagai salah satu doa yang paling banyak dibaca oleh Rasulullah SAW.
"Maka Aisyah pernah meriwayatkan bahwa salah satu doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi SAW adalah doa, 'Yaa muqollibal quluub, tsabbit quluubana alaa diinika, yang disampaikan Aisyah," pungkas dr. Zaidul Akbar.