Banyak Dilakukan, 3 Kebiasaan Buruk Bikin Kesehatan Menurun
- Pexels/Kaboompics
VIVA – Ada beberapa kebiasaan buruk yang tampak tidak berbahaya tapi sangat merusak kesehatan. Meski mungkin sudah lama dilakukan, namun kebiasaan ini harus segera diubah.
Apa saja kebiasaan buruk itu? Berikut daftarnya seperti dikutip dari laman Times of India.
Gaya hidup malas
Malas bisa saja dialami banyak orang, tapi punya gaya hidup pemalas bisa mempengaruhi kehidupanmu dalam jangka panjang. Malas bisa membuat kamu tidak aktif secara fisik dan mental. Hal itu bisa melemahkan kemampuan kognitif dan membuat enggan makan serta minum yang sehat.
Selama pandemi, banyak orang yang kehilangan kendali akan waktu dan menjalani gaya hidup malas bergerak. Hal ini terbukti berbahaya baik terhadap kesehatan fisik dan mental.
Makan makanan tidak bergizi
Makanan cepat saji dan makan di restoran sudah menjadi bagian gaya hidup saat ini. Meskipun menyenangkan, tapi ini tidak sehat. Makan makanan tinggi kalori tapi kurang gizi sehat bisa memicu masalah pencernaan yang parah dalam jangka panjang. Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan kegemukan dan meningkatkan risiko banyak penyakit.
Kurang minum air putih
Air memastikan tubuh berfungsi dengan sehat dan menjauhkan penyakit. Tapi, jika tidak minum air yang cukup, sistem imun kamu akan melemah yang membuat rentan terkena penyakit fisik. Banyak minum air putih juga membantu menjaga berat badan ideal. Serta, membuat merasa kenyang lebih lama dan menghindari makanan tinggi kalori.
PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), member dari Zuellig Pharma, sebuah perusahaan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, baru-baru ini dianugerahi penghargaan ‘Community Initiative’ dan 'Outstanding Leader in Asia' untuk Presiden Direktur APL, Christophe Piganiol, di Asia Corporate Excellence & Sustainability (ACES) Awards 2021.
Penghargaan 'Community Initiative' diberikan kepada APL berkat kontribusi signifikan yang telah dilakukan terhadap masyarakat, memiliki tujuan yang jelas dan tingkat keterlibatan yang tinggi, mulai dari karyawan hingga manajemen puncak, dalam program keberlanjutannya, serta memiliki keselarasan yang kuat dengan aktivitas bisnis perusahaan.
Dalam penghargaan yang sama, Presiden Direktur APL, Christophe Piganiol, juga dinobatkan sebagai 'Outstanding Leader in Asia'. Penghargaan tersebut diberikan atas kemampuannya dalam mengembangkan, memimpin, dan menggerakan tim agar berkontribusi besar terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.
“Di APL, keberlanjutan telah tertanam dalam DNA kami. Di bawah empat pilar, kami memiliki inisiatif yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan membangun masa depan Indonesia yang lebih sehat. Pengakuan atas hasil kerja kami ini, akan memberikan energi bagi kami untuk terus memperhatikan aspek keberlanjutan dalam semua hal yang kami lakukan," ujar Christophe Piganiol, Presiden Direktur APL dalam keterangannya.
"Keistimewaan mendapatkan penghargaan sebagai ‘Outstanding leader in Asia”, memperkuat tekad saya untuk memberikan lingkungan yang lebih kondusif bagi tim untuk berkembang, dan membantu masyarakat luas dengan fokus khusus untuk mengembangkan generasi pemimpin berikutnya, yang bersemangat untuk mendorong inovasi yang dapat membuat perawatan kesehatan lebih mudah diakses oleh masyarakat Indonesia,” lanjutnya.