Miris, Penderita Kanker Paru Meningkat di Kalangan Non Perokok

Ilustrasi berhenti merokok.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Kebiasaan merokok membuat orang berisiko terkena banyak penyakit, mulai dari kanker, masalah paru-paru, gangguan lambung, hingga memengaruhi tingkat kesuburan seseorang.

Guru Besar Unpad Paparkan Hasil Riset Produk Tembakau Alternatif bagi Kesehatan Gusi

Yang mengkhawatirkan adalah, mayoritas perokok didominasi oleh usia dewasa muda. Banyak remaja yang menjadi korban merokok tanpa sepenuhnya menyadari dampaknya bagi kesehatan mereka.

Kebiasaan merokok biasanya dimulai sejak usia remaja yang justru lebih berbahaya dibanding yang baru mulai merokok di usia yang lebih tua. Banyak yang tidak menyadari bahwa paru-paru mereka masih berkembang selama masa remaja dan tembakau yang mereka hisap hanya akan menyebabkan penurunan pertumbuhan dan fungsi paru-paru.

Mantan CEO YouTube Susan Wojcicki Meninggal Dunia di Usia 56, Sederet Ucapan dari Tokoh Dunia

Selain itu, rokok juga mengandung zat beracun seperti nikotin dan sianida yang dapat membunuh seseorang secara perlahan. Seringkali dampak kumulatif dari merokok selama bertahun-tahun akan mengarah pada kanker paru-paru.

Dilansir Times of India, faktanya jumlah kasus kanker paru di India justru meningkat sebesar 51 persen di kalangan non perokok atau perokok pasif. Mereka yang tidak merokok namun berada di sekitar temannya yang merokok juga menjadi alasan lain untuk peningkatan insiden ini. 

Pemerintah Larang Rokok Dijual Eceran, Dokter Harap Bisa Tekan Angka Perokok Muda

Udara dan asap yang tercemar menyebabkan perubahan pada tingkat molekuler di paru-paru, sehingga menimbulkan kondisi kritis seperti itu. Menghirup asap rokok yang mengandung nikotin, bahan kimia beracun dan karsinogen, juga sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang. 

Perokok pasif juga dapat mengembangkan beberapa masalah kesehatan, seperti bronkitis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kanker paru-paru, dan lain-lain. 

Bahaya kesehatan merokok secara umum, baik aktif maupun pasif, yaitu meningkatkan risiko serangan jantung, PPOK, stroke dan kanker. Bahan kimia dalam asap rokok dapat membahayakan pembuluh darah dan jantung yang menyebabkan stroke. 

Pada sebagian besar kasus serangan jantung yang dialami orang dewasa muda, merokok merupakan faktor dominan. Beberapa efek jangka pendek pada usia anak, termasuk berbagai penyakit pernapasan, memperburuk stamina, risiko infeksi COVID-19 yang lebih tinggi, masalah ginjal dan kandung kemih, hipertensi dan lain-lain. 

Oleh karena itu, berhenti merokok adalah cara yang paling efektif untuk menyelamatkan hidup kamu dan orang lain.

Ilustrasi perokok. (Unsplash.com/Bady Abbas)

7 Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru untuk Perokok Aktif

Zat berbahaya dalam rokok dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti bronkitis, emfisema, hingga kanker paru-paru.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024