Tes Sederhana Ukur Saturasi Oksigen Pasien Pasca COVID-19 Tanpa Alat
- mymedsupplies.com
VIVA – Virus COVID-19 memang perlu menjadi perhatian serius masyarakat. Termasuk dengan efek long covid atau efek jangka panjang dari COVID-19.
Fenomena Long Covid lazim terjadi yaitu gejala tersisa setelah seseorang dinyatakan negatif atau sembuh dari COVID-19. Gejala Long Covid yang paling banyak muncul adalah sesak dan cepat lelah.
"Pasca terinfeksi COVID-19 akan terjadi pangkal masalah di paru-paru salah satunya paru sulit mengembang. Sehingga pasien akan merasa lekas lelah, sulit beraktivitas seperti sedia kala. Apabila pasien bernyanyi, berbicara atau hanya mengerjakan aktivitas sehari-hari akan mengalami perasaan mudah lelah," kata Praktisi Kesehatan, dr. Siti Chandra Widjanante, SpRM (K) dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 5 Agustus 2021.
Dijelaskan oleh Siti, sebelum melakukan aktivitas gerakan terlebih dahulu nilai fungsi respirasi atau pernapasan pasien menggunakan finger pulse oximeter, yang diletakkan di ujung jari.
"Setelah melakukan pengukuran dengan saturasi oksigen dengan alat itu kita bisa menghitung napas atau breath counts. Minta penyintas untuk menarik napas dalam lalu mengukur deret angka dalam satu tarikan napas," kata dia.
Dijelaskan oleh Siti, angka baik untuk saturasi oksigen normal adalah 98 persen atau di angka lebih dari 30 dalam metode hitung napas.
"Perhitungan napas tergantung pada kemampuan setiap orang atau jika hitung napas kurang dari 30 menandakan saturasi oksigen kurang dari 98 persen. Perlu latihan untuk memperbaiki saturasi oksigen," kata Siti.
Selain itu, bisa melakukan stand tes untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam beraktivitas sehari-hari pasca COVID-19. Apabila bisa melakukan di atas angka 10 duduk berdirinya maka pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan.
"Kita minta pasien duduk, dan menyilangkan tangan di dada lalu selama 30 detik pasien diminta duduk berdiri duduk berdiri sampai hitungan selesai. 10 kali selama 30 detik," kata Siti.