Selain COVID-19, Infeksi Jamur Hitam Juga Intai Pasien Diabetes

Ilustrasi melacak jejak BLBI, ibarat pasien diabetes.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Infeksi jamur hitam atau mukormosis tengah menjadi fenomena baru di saat India dihantam gelombang kedua pandemi COVID-19. Sebab, tak sedikit pasien COVID-19 yang turut terinfeksi jamur hitam tersebut dan berakibat fatal.

Kandungan Gula dalam Ubi Jalar Rebus: Apakah Aman untuk Penderita Diabetes?

Dipaparkan Dokter Spesialis Mata, dr. Hilda Puspita Sari SpM., pada umumnya jamur hitam tak berbahaya dan akan terbuang sendiri oleh tubuh sebagai mekanisme pertahanan diri. Terlebih, jamur sendiri sangat mudah berkembang biak di berbagai tempat.

"Misal kita sehat, dia enggak menimbulkan apa-apa. Spora jamurnya ini akan dibuang sendiri oleh mekanisme tubuh. Kalau imun rendah, jadi meningkat jamurnya. Yang kondisi sebenarnya enggak gimana-gimana harusnya tapi lagi drop imunnya, akhirnya infeksi tubuh kita," kata Hilda dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Rabu 4 Agustus 2021.

Terpopuler: Keluarin di Luar Kenapa Masih Bisa Hamil? Ngantuk Parah Usai Makan Siang Tanda Diabetes?

Tak heran, jamur hitam bisa menjadi berbahaya pada pasien COVID-19 lantaran memiliki imunitas rendah. Rupanya, kondisi itu berlaku pada penyakit lain yang memicu penurunan kekebalan tubuh seperti pasien atau yang memiliki riwayat kanker. Hal serupa juga rentan mengintai pada pasien riwayat transplantasi organ karena harus mengonsumsi obat untuk menekan imunitasnya agar tak menolak transplantasi yang dilakukan.

"Dia (jamur) ada pada pasien diabetes mellitus, pasien immunokompomise, pasien kanker, pasien dengan riwayat transplantasi organ, dan pasien yang sudah sembuh COVID-19 tapi imunnya masih rendah," ujarnya.

Mengantuk Parah Setelah Makan Siang, Tanda Diabetes?

Khusus pada pasien COVID-19, infeksi jamur hitam biasanya timbul dalam rentang 12-15 hari setelah gejala COVID-19 terasa. Meski bisa lebih cepat, namun rata-rata pasien COVID-19 di India alami infeksi jamur di waktu tersebut dengan dua faktor.

"Banyak penderita infeksi jamur pada usia muda 20an. Karena COVID-19 serang imunitas, itu pertama. Udah gitu, pemberian terapi sistemik steroid pada pasien COVID-19 seperti pisau bermata dua, yakni bisa sembuh tapi kalau keadaan tertentu jadi malah makin terinfeksi jamur," kata Hilda.

Infeksi jamur hitam memiliki gejala berbeda, tergantung organ yang diserang. Apabila mengenai mata, gejalanya berupa kemerahan di kelopak mata, bengkak hingga area mata yang menonjol.

"Bisa kelopak mata turun sampai susah buka kelopak dan hambatan gerakan bola mata paling parah sampai penglihatan hilang. Kalau sudah kena dari jamurnya di saraf mata, kemungkinan tidak bisa melihat lagi," jelasnya.

Maka dari itu, penting untuk mencegah infeksi jamur hitam dengan cara meningkatkan imunitas. Dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dimulai dari olahraga, makan bergizi, serta menjaga lingkungan tetap bersih.

"Jangan ada tempat lembab. Dia banyak di tanah terbangan. Area sekitar rumah di bersihkan. Kalau ada sesuatu yang bikin curiga, bersihkan sambil memakai masker," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya