6 Efek Samping Masturbasi, Cowok Wajib Tahu!
- dok. pexels
VIVA – Masturbasi merupakan aktivitas seksual yang normal dan sehat. Aktivitas seks ini dilakukan ketika seseorang merangsang alat kelaminnya untuk mendapatkan kesenangan seksual.
Masturbasi umum dilakukan oleh pria dan wanita. Meski diklaim sebagai aktivitas seksual yang normal, sehat dan tidak berbahaya, namun ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari masturbasi ini. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir Medical News Today, Selasa 3 Agustus 2021.Â
1. Lecet atau nyeri
Beberapa orang mungkin akan mengalami lecet di kulit atau nyeri jika terlalu kasar, tetapi biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.Â
2. Pembengkakan atau edema
Jika pria melakukan masturbasi dalam waktu singkat, mereka mungkin mengalami sedikit pembengkakan pada penis yang disebut edema. Tapi jangan khawatir, pembengkakan ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari.
3. Merasa bersalah
Beberapa orang yang merasa khawatir bahwa masturbasi bertentangan dengan ajaran agama atau budaya, akan mengalami perasaan bersalah. Berkonsultasi dengan teman, profesional kesehatan atau terapis kesehatan seksual, dapat membantu menyingkirkan perasaan malu atau bersalah terkait masturbasi.Â
4. Sensitivitas seksual menurun
Jika pria melakukan masturbasi dengan metode yang cenderung agresif, yang melibatkan cengkeraman terlalu ketat pada penis, mereka dapat mengalami penurunan sensasi. Namun, ini dapat diatasi dengan perubahan teknik.Â
Stimulasi yang ditingkatkan seperti menggunakan vibrator, dapat meningkatkan gairah dan fungsi seksual secara keseluruhan, baik pada pria maupun wanita. Wanita yang menggunakan vibrator telah melaporkan mengalami peningkatan pelumas dan fungsi seksual. Sementara pria, mengalami peningkatan fungsi ereksi.Â
Sebuah studi yang dilakukan pada 2008 menemukan bahwa aktivitas seksual yang sering pada pria berusia 20-an dan 30-an, dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Terutama, jika dia melakukan masturbasi secara teratur.Â
6. Mengganggu kehidupan sehari-hari
Dalam beberapa kasus, beberapa individu mungkin tidak bisa mengontrol keinginannya untuk melakukan masturbasi, sehingga menggangu aktivitasnya sehari-hari. Seperti bolos kerja, memengaruhi tanggung jawab mereka, atau menggunakannya sebagai pelarian dari masalah hubungan dengan pasangan.Â
Jika kamu merasa telah merasakan dampak buruk dari melakukan masturbasi, kamu bisa mengonsultasikannya dengan profesional kesehatan. Dokter atau konselor, mungkin akan menyarankan terapi bicara agar dapat mengelola perilaku seks mereka.