Catat! Begini Cara Mengobati COVID-19 Varian Delta

Ilustrasi virus corona/COVID-19/laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Virus Corona varian Delta semakin menyebar di Indonesia. Sebab, varian yang masuk ke dalam kategori Variant of Concern (VoC) ini diketahui lebih mudah menular dari strain asli COVID-19. Lantas, bagaimana cara mengobati COVID-19 varian Delta?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa varian Delta akan menimbulkan sejumlah gejala yang hampir sama dengan varian COVID-19 lainnya. Namun, terdapat sejumlah gejala lainnya yang akan dialami ketika terpapar varian ini, yaitu:

  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Gangguan pendengaran
  • Pembekuan darah dan gangrene atau matinya jaringan tubuh.

Cara mengobati COVID varian Delta

Secara umum, pengobatan COVID-19 varian Delta sama dengan jika pasien terinfeksi varian lainnya. Pertama-tama, pasien harus menentukan terlebih dahulu apakah gejala yang dialaminya masuk ke dalam kategori ringan, sedang, atau berat.

Saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah mengeluarkan tata laksana virus varian Delta, berikut komposisi obat yang benar untuk diberikan kepada pasien COVID-19. 

Berikut ini rincian perawatan pasien COVID-19 berdasarkan gejala serta jenis obat untuk mengobati virus Corona varian Delta dari Kemenkes.

Pasien tanpa gejala

Pasien tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas isolasi Pemerintah selama 10 hari sejak positif. Jenis obat yang dapat dikonsumsi meliputi Vitamin C, D, dan Zinc. Khusus pasien isolasi mandiri, maka pasien bisa mendapatkan paket obat ini melalui layanan telemedicine.

Pasien gejala ringan

Untuk pasien yang mengalami gejala ringan, maka isolasi bisa dilakukan di fasilitas isolasi Pemerintah atau isolasi mandiri di rumah apabila pasien memang sudah memenuhi syarat. Isolasi tersebut dilakukan selama 10 hari sejak timbul gejala ditambah 3 hari bebas gejala.

Sementara itu, obat-obatan yang bisa dikonsumsi meliputi Vitamin C, D, Zinc, Oseltamivir atau Favipiravir.

Pasien gejala sedang

Bagi yang bergejala sedang, pasien dianjurkan untuk melakukan perawatan di RS Lapangan, RS Darurat COVID-19, RS Rujukan, dan RS Non-Rujukan selama 10 hari sejak timbul gejala dan 3 hari bebas gejala.

Jenis obat-obatannya pun lebih banyak dari gejala ringan, yaitu Favipiravir atau Remdesivir, Azitromisin, Kortikosteroid, Vitamin C, D, Zinc, dan obat-obatan penunjang lainnya yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Pasien gejala berat hingga kritis

Jika sudah mengalami gejala berat, maka pasien harus menjalani perawatan di HCU/ICU RS Rujukan karena membutuhkan penanganan khusus. Terkait cara mengobati COVID varian Delta dengan gejala berat, maka ada sejumlah obat-obatan yang bisa dikonsumsi.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Obat tersebut meliputi Favipiravir atau Remdesivir, Azitromisin, Kortikosteroid, Vitamin C, D, Zinc, dan obat-obatan penunjang lainnya yang disesuaikan dengan kondisi pasien, HFNC/ventilator, dan terapi tambahan.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024