Perlukah Rutin Konsumsi Vitamin C dan D untuk Cegah COVID-19?

Ilustrasi obat/vitamin.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Suplemen dan vitamin saat ini menjadi barang yang diincar lantaran dianggap mampu menjadi penambah imunitas sebagai pencegahan terhadap varian baru COVID-19. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa vitamin C dan D memainkan peran penting dalam hal itu. Benarkah dan seberapa perlu dikonsumsi setiap hari?

Waspada Lonjakan Kasus Cacar Air, Pakar Sarankan Jaga Imun dengan Cara Ini

Menurut dr. Anthony Fauci, MD, mengonsumsi suplemen tertentu dapat membantu menjaga sistem kekebalan Anda tetap bekerja dengan baik seperti vitamin D. Tapi bukan itu saja, dokter Fauci juga merekomendasikan vitamin lain yakni vitamin C karena merupakan antioksidan yang baik.

"Jika Anda kekurangan vitamin D, itu berdampak pada kerentanan Anda terhadap infeksi," kata Dr. Fauci selaku direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dikutip dari laman Health.

Tips Perawatan Bibir : Rahasia Bibir Lembap Sepanjang Hari

Sejalan dengan itu, pembagian Vitamin serta Sayurbox gratis menjadi bagian dari kampanye #GerakanSejutaVitamin oleh PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA) di tengah lonjakan kasus COVID-19 di masa PPKM Darurat. PYFA akan memprioritaskan produksi serta distribusi obat maupun suplemen yang mendukung percepatan kesembuhan penderita COVID-19, seperti Damuvit C 1000, D3-1000, D3-400, Imudator dan Pyfaton untuk membantu memperkuat imun masyarakat Indonesia. 

“Kampanye #GerakanSejutaVitamin dapat diperoleh secara gratis oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui website pyfahealth.com mulai dari 30 Juli hingga 13 Agustus 2021. PYFA akan memberikan vitamin D3-1000 dan menanggung ongkos kirim agar kampanye ini dapat dinikmati tidak hanya masyarakat yang berada di pulau Jawa, melainkan dari Sabang sampai Merauke,” kata Kezia Mareshah selaku Corporate Communication Manager PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA).

Rahasia Rambut Lebat Alami: 7 Makanan Ajaib Menurut Dr. Richard Lee

Bagaimana vitamin D dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda?

Vitamin D alias kalsiferol adalah vitamin yang larut dalam lemak yang secara alami ada dalam beberapa makanan, seperti ikan berlemak, hati sapi, keju, dan kuning telur, menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements ( NIH). Ini diproduksi di tubuh Anda ketika sinar UV dari matahari mengenai kulit dan memicu apa yang dikenal sebagai sintesis vitamin D

Vitamin D dapat melakukan banyak hal berbeda dalam tubuh Anda, termasuk memperkuat tulang, mengurangi peradangan, dan membantu fungsi kekebalan tubuh, kata NIH. Sayangnya, menurut pakar Amesh A. Adalja, beberapa orang kekurangan vitamin D, yang berarti mereka tidak mendapatkan cukup vitamin secara teratur.

Padahal, studi dari 11.321 orang yang dipublikasikan di BMJ menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D mingguan atau harian lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi saluran pernapasan daripada mereka yang tidak. Orang yang paling kekurangan vitamin D memiliki risiko terbesar untuk mengalami infeksi tersebut.

Bagaimana vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda?

Jika Anda tidak mengetahuinya, vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air yang secara alami ada dalam beberapa makanan, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan tomat, menurut NIH. Juga dikenal sebagai asam L-askorbat, itu adalah antioksidan yang "memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh," kata NIH

Satu ulasan dan meta-analisis yang dilakukan oleh para peneliti di Cochrane menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin C saat pilek, infeksinya berkurang sebesar 8 persen pada orang dewasa dan 14 persen pada anak-anak. Lantas, perlukah dikonsumsi secara rutin?

Asupan ideal vitamin C dan D

Dipaparkan Richard Watkins, MD, seorang dokter penyakit menular dan profesor kedokteran internal di Northeast Ohio Medical University, bahwa kedua suplemen ini baik untuk dipertimbangkan orang untuk dikonsumsi rutin. Terlebih, mengonsumsinya dalam jumlah normal secara rutin dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

NIH merekomendasikan, orang dewasa yang sehat berusaha untuk mendapatkan 15 mikrogram vitamin D sehari. Sementara wanita dapat mengonsumsi 75 miligram vitamin C, dan pria menargetkan 90 miligram vitamin C sehari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya