Ahli: Kini Anak COVID-19 Banyak Alami Pengentalan Darah

Anak dan COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Dokter spesialis anak, dr. Robert Soetandio, SpA, M.Si. Med, mengatakan, jika di awal-awal pandemi anak yang terinfeksi COVID-19 lebih banyak yang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan, namun lain hal dengan yang terjadi saat ini. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Beberapa saat yang lalu, anak-anak kebanyakan gejalanya ringan atau hampir tanpa gejala. Tapi setelah pandemi gelombang yang kedua ini, anak-anak banyak sekali yang terkena (sedang hingga berat)," ujarnya saat webinar VIVAtalk yang digelar VIVA.co.id, Rabu 28 Juli 2021. 

Robert menambahkan, banyak faktor yang menyebabkan anak terinfeksi COVID-19. Salah satunya, penerapan protokol kesehatan pada anak cenderung rendah. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Di samping itu karena daya tularnya virus Delta ini, angkanya lebih tinggi dibanding jenis-jenis virus yang sebelumnya," kata dia. 

Belum lagi, menurut Robert, karakter remaja yang cenderung ingin memperlihatkan identitas diri sehingga hobi kumpul-kumpul, turut menyumbang angka penularan COVID-19 pada golongan mereka. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Itu menyebabkan protokol kesehatannya gak bagus juga. Sehingga gelombang kedua ini, anak-anak terutama yang remaja sering kena COVID-19," tutur dia. 

Yang harus lebih diwaspadai, Robert menyebut kasus yang banyak terjadi saat ini, anak-anak lebih banyak mengalami gejala COVID-19 dengan skala sedang hingga berat. 

"Saat ini gejala COVID-19 pada anak yang tadinya ringan atau tanpa gejala, sudah banyak yang sedang ke arah berat, yang kita kenal dengan MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children). Inflamasinya sangat berat, bisa sesak napas, kekentalan darahnya bisa meningkat, itu yang akhir-akhir ini," kata dokter Robert. 

Robert menyarankan, jika anak yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala sedang apalagi berat, hendaknya harus segera dibawa ke rumah sakit. 

"Jika gejalanya sedang atau berat, ada sesak napas, anaknya kurang cairan, kejang, ada gangguan kesadaran, saturasinya di bawah 95 persen, segera mungkin datang ke rumah sakit," kata dr. Robert Soetandio.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya