Belum Ada KIPI Serius, Ahli: Vaksin COVID-19 Aman untuk Anak
- Ist
VIVA – Vaksinasi COVID-19 untuk anak dan remaja berusia 12-17 tahun sudah dilakukan sejak awal Juli 2021. Dan kabar baiknya, hingga saat ini belum ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) serius yang dilaporkan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. DR. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed. Dia turut merekomendasikan bahwa vaksin COVID-19 aman untuk anak-anak.
"Kami menerima laporan setiap hari dari seluruh pelosok Nusantara terkait adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Dari anak belum ada yang serius yang dilaporkan sampai saat ini, mudah-mudahan begitu seterusnya," ujarnya saat webinar VIVAtalk yang digelar VIVA, Rabu 28 Juli 2021.
Lebih lanjut Hindra mengatakan, jika ada laporan yang membahayakan terkait dampak penyuntikan vaksin COVID-19, mereka akan mengkaji lebih dalam.
"Kami akan mengkaji secara mendalam berdasarkan data yang ada untuk menyatakan apakah vaksin ini aman. Namun, sampai hari ini kami masih merekomendasikan bahwa vaksin aman bagi anak-anak," tutur dia.
"Jadi, silakan melapor kalau ada KIPI apapun ke puskesmas saja. Nanti puskesmas akan segera melaporkan kepada kami dan kita audit bersama," kata dia.
Hindra menerangkan, setiap vaksin pasti akan memberikan KIPI. Seperti nyeri di tempat suntikan, kemerahan, bengkak dan lain-lain. Sementara gejala umumnya antara lain, demam, lemas, nyeri otot, sakit kepala, mual, menggigil, dan lain sebagainya.
"Itu bisa terjadi. Namun, ini sebenarnya reaksi alamiah karena tubuh mengadakan reaksi. Si antigen dimasukkan, bibit penyakit yang dilemahkan dimasukkan, tubuh bereaksi karena mobilisasi sel-sel darah putih, mediator, komplemen, agar terbentuk antibodi," kata dia.
"Nah, itu yang kita rasakan. Seperti kita terserang flu, ngantuk, sakit otot, sakit sendi, gak mau makan. Tapi setelah terbentuk antibodi segar kembali," tutur Prof. Hindra Irawan.