4 Fakta Varian Baru COVID-19 di Indonesia, Delta Plus

Mutasi Virus Corona
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Varian baru COVID-19, yakni varian Delta Plus atau B1617.2.1 atau AY.1, disebut-sebut sudah masuk ke Indonesia. Diketahui, varian ini merupakan turunan dari virus Corona varian Delta yang pertama kali ditemukan di India.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Per 6 Juli 2021 lalu, varian ini telah terdeteksi di lebih dari 10 negara. Otoritas kesehatan di berbagai negara pun sudah mewaspadai varian ini lantaran dikhawatirkan lebih mudah menular daripada virus Corona varian Delta aslinya.

Dikutip dari laman Medical News Today, berikut ini fakta-fakta varian Delta Plus, varian baru COVID-19 yang diketahui sudah terdeteksi di Indonesia.

Pakar Hukum Undip Serukan Pengkajian Ulang Perkara Korban Makelar Kasus Mardani Maming

1. Masuk ke dalam kategori Variant of Concern (VoC)

Badan Kesehatan Masyarakat Inggris pertama kali mengumumkan pada 11 Juni 2021 bahwa virus Corona AY.1 masuk ke dalam kategori Variant of Concern. Kemudian, pada tanggal 22 Juni, Pemerintah India turut mengumumkan hal senada.

Nikita Mirzani Pede Vadel Badjideh Jadi Tersangka

Sejak saat itu, 11 negara lainnya di dunia telah melaporkan lebih dari 197 kasus infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 varian Delta Plus.

2. Kekhawatiran pada varian ini

Indian SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (INSACOG), yang terdiri dari 28 laboratorium untuk meneliti varian virus Corona saat ini tengah melakukan penelitian terhadap varian Delta Plus. Terdapat sejumlah kekhawatiran terkait varian baru COVID-19 ini, yaitu:

Peningkatan transmisibilitas
Ikatan yang lebih kuat dengan reseptor sel paru-paru
Potensi pengurangan respons antibodi monoklokal.
Protein lonjakan bertanggung jawab untuk mengikat permukaan reseptor sel, sehingga virus bisa masuk. Mutasi pada protein memungkin untuk memperkuat interaksi ini, sehingga risiko transmisibilitas atau penularan meningkat.

3. Efektivitas vaksin

Vaksin COVID-19 yang ada saat ini sudah terbukti dapat mencegah gejala parah COVID-19 akibat varian Delta sebelumnya. Hanya saja, hingga saat ini belum ada data lebih lanjut yang menunjukkan efektivitas vaksin terhadap virus Corona varian Delta Plus.

Namun, sejauh ini laporan terkait varian Delta Plus menyebutkan bahwa varian ini rentan menginfeksi orang-orang yang belum menerima vaksin COVID-19 dan hanya sedikit kasus infeksi varian Delta Plus yang sudah divaksin sepenuhnya.

4. Gejala

Mengutip Hindustan Times, varian baru COVID-19 ini menunjukkan gejala yang mirip dengan varian Delta sebelumnya. Beberapa gejalanya meliputi batuk, diare, demam, sakit kepala, ruam kulit, perubahan warna pada jari dan kaki, nyeri di dada, dan napas pendek.

Adapun gejala lainnya yang disebutkan para ahli berkaitan dengan varian ini adalah sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya