Kenali Perbedaan Darah Warna Gelap dan Darah Warna Terang
- Istimewa
VIVA – Donor darah merupakan upaya seseorang dalam memberikan sejumlah darahnya yang ditranfusikan kepada orang lain. Selain dapat menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah juga memberikan dampak kesahatan bagi sang pendonor.
Menurut American Journal of Epidemiology, kegiatan donor darah dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 33% dan serangan jantung sebesar 88%. American Medical Association mengatakan dengan mendonorkan darah setiap enam bulan sekali dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke pada usia 43-61 tahun.
Hal tersebut karena donor darah juga membantu tubuh untuk membuang kelebihan zat besi. Zat besi yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol. Hasil dari proses oksidasi tersebut dapat menumpuk pada dinding arteri dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
Namun pernahkah Anda menyadari bagaimana warna darah yang didonorkan saat melakukan kegiatan donor darah? Beberapa dari kita yang mendonorkan darah memiliki darah yang berwarna gelap dan kental. Ada pula mereka yang mendonorkan darah memiliki darah berwarna merah terang dan encer.
Terkait dengan hal itu, apakah benar, darah yang berwarna gelap dan kental itu adalah darah kotor sedangkan darah berwarna terang dan encer adalah darah bersih?
Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis. Hematologi Onkologi Medik, DR. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, Sp.PD-KHOM angkat bicara dalam program Hidup Sehat TvOne.
"Melihat warna itu bukan karena bersih atau kotor. Kalau kita mendonorkan darah adalah darah vena warna merah," kata dia, Rabu 28 Juli 2021.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Tubagus, pendonor yang memiliki anemia diketahui akan memiliki warna darah yang sedikit berbeda.
"Kecuali dia memiliki HB rendah maka akan terlihat warnanya kurang merah. Kalau HBnya tinggi akan merah sekali, kalau HB nya kurang atau anemia warna akan lebih terang, bukan darah bersih atau kotor dari warna tersebut," tutur Tubagus.
Â