Hal Ini Bisa Bantu Cegah Penularan COVID-19 Pada Anak

Ilustrasi ibu dan anak.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Lonjakan kasus COVID-19 pada gelombang kedua pandemi tidak hanya berdampak pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Data nasional menunjukkan konfirmasi COVID-19 pada anak berusia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi COVID-19 adalah anak-anak. 

Lihat Kondisi Anggaran, Prabowo Turunkan Dana Makan Bergizi Gratis Jadi Rp 10.000 Per Anak

Salah satu penyebab tingginya angka infeksi pada anak adalah orang tua kurang disiplin dalam menerapkan dan menjaga prokes. Karena itu sangat penting bagi orang dewasa yang tinggal di rumah dengan anak-anak untuk patuh pada prokes.

Dokter Spesialis Anak mitra Good Doctor, Dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A, menjelaskan, penularan COVID-19 pada anak, umumnya terjadi lewat orang dewasa di sekitarnya yang tidak taat prokes. Misalnya saja tidak segera berganti pakaian dan mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah. 

Resmikan RS, Titiek Soeharto: Kesehatan Ibu yang Baik Akan Lahirkan Generasi Unggul

“Orang tua harus tetap waspada dengan mematuhi prokes dan tidak mengajak anak-anak untuk keluar rumah dulu,” jelasnya, dalam acara virtual bersama Good Doctor bertajuk Healthy Kids Healthy Family, baru-baru ini.

Lebih lanjut, dr. Natasha menjelaskan, ketika orang tua mendapati anak-anak di rumah menunjukkan gejala seperti demam dan batuk, tidak ada salahnya waspada dan mencurigai si kecil terpapar COVID-19. Sebab, penanganan pada anak harus dilakukan dengan jeli sejak dini.

Kreatif! Orang Tua Ini Bikin Bioskop di Rumah Untuk Anaknya, Warganet: Seru Ya Keluarga Harmonis

“Meskipun gejala pada anak umumnya ringan, namun bagi anak dengan kondisi khusus, misalnya memiliki kondisi medis lainnya, maka sebaiknya segera cek ke dokter,” kata Dr. Natasya.

Jika anak terdeteksi positif COVID-19, maka langkah yang dianjurkan adalah isolasi mandiri, Orang tua bisa mendampingi anak dengan tetap menggunakan masker, dan melakukan prokes lainnya. Selama isoman, penuhi kebutuhan anak dengan nutrisi sehat, dan pemberian obat serta vitamin yang dianjurkan. 

“Orang tua harus mengenali tanda bahaya saat anak melakukan isoman di rumah dan segera laporkan atau bawa anak ke IGD jika ada tanda bahaya,” ujar Dr. Natasya. 

Untuk mengenali tanda bahaya pada anak, saat ini teknologi pelayanan kesehatan jarak jauh dapat menjadi andalan. Orang tua dapat memantau kesehatan anak dengan berkonsultasi ke dokter lewat layanan telemedicine di Good Doctor, atau melalui Covid Care Center di Good Doctor.

“Klinik Spesialis Anak di platform Good Doctor mengalami peningkatan permintaan konsultasi yang tinggi sebanyak 45% selama 2 minggu terakhir dan merupakan salah satu klinik spesialis yang paling banyak diakses pengguna kami. Karena itulah di dalam menu layanan COVID-19 Care Center para orang tua juga bisa langsung mengakses klinik spesialis anak selain Klinik Lawan COVID-19 untuk mendapatkan informasi seputar gejala dan penanganan COVID-19 pada anak. Konsultasi terkait COVID-19 pada anak juga meningkat, saat ini sebanyak 25% dari total jumlah konsultasi terkait COVID-19," ujar Head of Medical Management Good Doctor,Dr. Adhiatma Gunawan.
 

Makan Bergizi Gratis di SMPN 2 Curug, kab Tangerang

Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp 10.000 Per Anak, Prabowo Beberkan Itung-itungan Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto membeberkan alasan mengapa anggaran untuk program makan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp 10 ribu per anak.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024