Pesan dr. Zaidul Akbar: Mulai Sekarang, Setop Makan Malam!
- YouTube dokter Zaidul Akbar
VIVA – Selain sarapan dan makan siang, makan malam sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Bahkan, tak sedikit yang masih terus makan hingga menjelang tidur, sehingga tidak membiarkan tubuh untuk beristirahat.
Parahnya lagi, beberapa orang yang mengalami gangguan tidur atau insomnia, masih kerap mengemil atau mengonsumsi sesuatu hingga larut atau tengah malam. Padahal, kebiasaan tersebut sangatlah tidak sehat.
Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar bahkan menyarankan kita untuk mulai menghentikan kebiasaan makan malam. Apa alasannya?
"Setoplah makan malam. Maksudnya gini, kalau Anda perhatikan di restoran, restoran itu kan kalau malam, sebelum mau tutup dia akan cleaning dulu. Kalau restorannya ada SOP yang baik, dia akan bersih-bersih restoran," ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @dokterzaidulakbar, dikutip VIVA, Kamis 22 Juli 2021.
Nah, hal tersebut juga berlaku untuk tubuh kita. Menurut Zaidul, Allah SWT sudah memberikan tanda agar kita mulai berhenti makan.
"Malam mau tidur sebenarnya sudah disiapin, ketika tandanya apa? Tandanya matahari yang tenggelam. Matahari tenggelam maka otomatis terjadi perubahan atau pengalihan hormon dari hormon simpatik ke para simpatik," kata dia.
Zaidul menjelaskan, simpatik merupakan hormon untuk bekerja, sementara para simpatik adalah hormon rileks.
"Matahari tenggelam Allah tunjukkan tanda-tandanya supaya manusia istirahat. Lalu dari situ, ketika hormon tadi sudah mulai switching, sudah mulai tukar jadwal piketnya, maka hormon-hormon rileks yang bekerja. Hormon-hormon rileks ini ibarat kata petugas kebersihannya kita," kata dia.
Nah saat itu, Zaidul mengatakan organ-organ tubuh sudah beristirahat sehingga cara terbaik untuk menenangkan tubuh adalah dengan tidur, bukan makan.
"Saat itulah tubuh sudah istirahat. Jantung istirahat, otak istirahat, perut istirahat, semua istirahat. Sehingga salah satu cara untuk menenangkan diri itu memang adalah tidur," tutur dr. Zaidul Akbar.