Kegemukan Picu Imunitas Menurun, Yuk Konsumsi Olahan Kacang Kedelai
- Freepik/xb100
VIVA – Menjaga imunitas di kala pandemi COVID-19 menjadi hal yang penting dilakukan oleh banyak masyarakat. Salah satu caranya yakni dengan memilah jenis makanan yang dikonsumsi serta mengatur pola makan.
Dipaparkan anggota Nutrition Advisory Board (NAB) atau Dewan Penasihat Nutrisi yang pertama dari Indonesia, Dr. Rimbawan (Ph.D), pola makan yang kurang baik bisa membuat tubuh kehilangan daya tahan tubuh. Di sisi lain, pola makan buruk juga memicu berat badan bertambah yang berujung pada penurunan imunitas.
"Imunitas ada jendelanya, ada optimal dan naik turunnya. Kalau makan terlalu banyak juga tidak bagus, makan sesuai kebutuhan kita, secukupnya. Karena kalau sudah obesitas juga, itu malah menurunkan imun," terangnya dalam acara daring Herbalife Nutrition Indonesia, baru-baru ini.
Rimbawan menyebut bahwa plant based diet bisa menjadi pilihan untuk menjaga berat badan. Plant based diet yakni pola makan dari tumbuhan yang mengandung atau tidak ada komposisi yang berasal dari hewani, murni dari tumbuhan.
"Keuntungannya mengurangi risiko obesitas, diabetes tipe 2, menurunkan tekanan darah dan jantung koroner," imbuhnya.
Namun, Anda bisa sedikit memodifikasinya dengan tetap mengonsumsi jenis makanan dari sumber sayur, buah, dan kacang-kacangan tanpa menghindari protein hewani yang dibutuhkan tubuh. Dengan begitu, kebutuhan dua protein tetap didapatkan oleh tubuh.
"Plant based yang direkomendasikan separuh buah dan sayur, separuh lagi protein dan karbohidrat, biji-bijian utuh yang belum diproses. Protein yang sehat bisa dari kacang-kacangan, ikan, batasi daging merah dan hindari produk olahan daging," tambah Rimbawan.
Ada pun jenis kacang-kacangan yang baik dan mudah dijumpai di Indonesia adalah kedelai. Demikian pula dengan makanan berbasis kedelai adalah sumber protein yang disukai masyarakat. Belum lagi, segudang vitamin dan mineral di dalam produk olahan kedelai seperti tempe dan tahu.
Kedelai juga bisa dibentuk dalam bentuk suplemen yakni soy protein. Ini pun kerap menjadi pilihan untuk menurunkan berat badan lantaran membuat rasa kenyang lebih lama. Juga, mampu menjaga massa otot lebih baik.
"Kita lihat kandungan gizi kedelai merupakan salah satu pangan nabati dengan kadar protein tinggi, ada karbohidrat, serat, lemak baik, omega 3 dan 6, dari komposisi tersebut memang kedelai sebagai sumber zat gizi yang baik. Kedelai juga merupakan salah satu produk yang diunggulkan dalam indeks glikemik," terangnya.
Lebih dalam, Rimbawan menyebut kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang relatif lambat untuk menaikan kadar glukosa darah. Sehingga, kedelai jadi alternatif untuk mengelola berat badan atau untuk orang yang tidak ingin kadar gula darahnya melonjak setelah makan.
"Kedelai jadi sumber protein yang baik setara dengan protein hewani seperti telur. Beberapa penelitian protein dari kedelai terkait penurunan kadar kolesterol. Kualitas proteinnya memang tidak sebagus hewani tapi mendekati, dibanding oat, gandum utuh, kedelai juga lebih baik," imbuhnya.