Epidemiolog Bantah Ivermectin Sebagai Obat COVID-19 dan Disetujui BPOM

Ivermectin obat COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Ramai beredar kabar terkait ivermectin yang disetujui sebagai obat COVID-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Hal tersebut memicu kelangkaan atas obat anti parasit bagi masyarakat yang sebenarnya membutuhkan.

Tujuan Mulia Dokter Marlina Putri, Eks Relawan Nakes Covid-19 Ingin Jadi Polisi

Padahal, obat ivermectin sendiri belum disetujui oleh BPOM sebagai panduan terapi COVID-19. Ditegaskan Epidemiolog UI, Pandu Riono, surat edaran yang beredar itu hanya untuk menata kelompok obat keras di masa pandemi.

"Surat Edaran @BPOM_RI hanya ingin menata distribusi obat keras yang sering disalahgunakan oleh Nakes dan masyarakat yang swamedikasi obat keras," tegas Pandu, dalam akun twitter @drpriono1.

China Lakukan Eksperimen Virus Baru Mirip COVID-19 di Wuhan, Elon Musk: Mengkhawatirkan

Tertulis dalam surat edaran itu di poin 6, menyebut terdapat kelangkaan obat mendukung penanganan terapi COVID-19, termasuk obat yang diberikan EUA dalam peredaran. Maka pelaporan untuk periode Juli-September 2021 dilakukan setiap akhir hari kegiatan distribusi atau pelayanan kefarmasian. Terdapat 8 obat yang dianggap mendukung penanganan terapi COVID-19, yang dilaporkan tengah mengalami kelangkaan seperti poin 6 tersebut.

"Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immumoglobulin, Ivermectin, Tocilizumab, Azithromycin, Dexametason (tunggal)," tulis laporan BPOM.

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Lebih dalam, berdasarkan Revisi Protokol Tata-Laksana COVID-19 yang disusun oleh Lima Organisasi Profesi Dokter Spesialis, Pandu mengimbau agar tak ada dokter yang meresepkan obat ivermectin sebagai terapi COVID-19. Pun, tak disarankan dokter agar mendukung ivermectin sebagai terapi pasien COVID-19.

"Bukan obat untuk COVID-19," imbuh Pandu.

ilustrasi kanker

Penyintas COVID-19 Berpotensi Mengalami Kanker Paru? Simak Penjelasan Dokter!

Apakah penyintas COVID-19 berisiko terkena kanker paru? Simak penjelasan dokter tentang kaitan infeksi virus dengan kesehatan paru-paru di sini.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025