Cegah Klaster Keluarga, Pakar: Pakai Masker Meski di Rumah

Ilustrasi virus corona.
Sumber :
  • Freepik/pikisuperstar

VIVA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah diterapkan selama beberapa hari untuk menekan angka kasus COVID-19. Kendati demikian, tak sedikit masyarakat yang diharuskan tetap bekerja di luar rumah lantaran tuntutan profesi.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Menurut pakar kesehatan, Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey MKes, anggota keluarga yang masih keluar masuk rumah, berpotensi menularkan COVID-19. Hal ini juga yang memicu timbulnya klaster keluarga. Untuk itu, dokter Shirley menganjurkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan. Apa saja?

Dimulai dari saat pulang dan hendak masuk ke rumah, pakaian dari luar harus dibuka dan direndam langsung di detergen. Sebab, pakaian bisa menyentuh apa pun dan berpotensi menularkan kuman dan bakteri tak kasat mata.

Dedi Mulyadi Sindir Pemkot Depok Soal Damkar Tak Dilengkapi Peralatan Lengkap Saat Tugas

"Baju kita duduk di mana, sentuhan dengan orang, ada apa aja di baju pasti udah macem-macem. (Sampai rumah) kita buka kemudian rendam pakai detergen," tutur Shirley dalam acara Hidup Sehat, tvOne, baru-baru ini.

Protokol kesehatan yang juga perlu diterapkan di dalam rumah adalah dengan memakai masker. Menurutnya, anggota keluarga yang masih beraktivitas di luar rumah harus tetap menggunakan masker lantaran besar kemungkinan membawa virus.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Dia pergi keluar rumah paparan dengan orang-orang, sangat besar kemungkinan dia bawa virus. Jadi habis mandi, pakai masker. Prinsipnya jaga diri, keluarga dan orang-orang di sekeliling kita. Kalau semua orang berprinsip begitu, kita bisa terlepas dari pandemi," tegasnya.

Lebih dalam, Dokter Shirley juga menganjurkan agar anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah, tak menjalani makan bersama dengan anggota keluarga lain. Sebab di momen ini, kata Shirley, risiko penularan COVID-19 lebih besar.

"Makan juga tidak bareng. Pada saat bersamaan buka masker, tidak dianjurkan, justru penularan paling sering terjadi yang menyebabkan kasusnya banyak karena makan bareng. Justru di situ titik lengahnya," ujarnya.

Sebaran debu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Lombok (sumber: BMKG Statmet ZAM Praya)

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Debu Erupsi Gunung Lewotobi Sampai Lombok, BMKG Imbau Warga Gunakan Masker

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024