COVID-19 Terbukti Menular di Udara, Pakar: Ada Faktor Ventilasi

COVID-19
Sumber :
  • Pinkvilla

VIVA – Kekhawatiran akan tertular COVID-19 mungkin menyelimuti para pekerja yang hingga kini masih harus beraktivitas di luar rumah. Terlebih, sejumlah penelitian sudah mulai menemukan bukti penularan COVID-19 varian baru melalui udara.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Pakar kesehatan, Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey MKes, dalam acara Hidup Sehat di tvOne, menyebut bahwa para peneliti mulai menemukan faktor penularan COVID-19 di udara. Terdapat 10 faktor yang ditemukan berkaitan antara keduanya, salah satu yang perlu diperhatikan adalah adanya penularan dalam ruangan.

"Penularan dalam ruangan jauh lebih banyak, dibandingkan penularan luar ruangan. Artinya ada faktor ventilasi. Ini salah satu hal yang mendukung penularan lewat udara," ujar dokter Shirley.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Saat seseorang batuk, bersin ataupun bernapas cukup kuat, virus SARS-CoV-2 bisa keluar dari tubuh. Saat itu, virus dapat bertahan hingga 30 menit di udara di sekitarnya.

"Saat ada orang lain yang juga menghirup udara yang sama, apalagi bagi yang rentan, belum divaksin, berarti virus bisa masuk (menginfeksi)," tuturnya.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Terlebih, varian delta atau B.1617.2 bersifat lebih menular yang terbukti dari ledakan kasus COVID-19 di India. Terkini di Indonesia pun mengalami hal serupa dengan jumlah kasus yang meningkat tajam.

"Suara sirine ambulans sering didengar, antrean pemakaman, artinya yang terinfeksi dan meninggal juga banyak," kata Shirley.

Tak hanya itu, penerbangan dari dan keluar Indonesia juga sudah ditutup lantaran jumlah kasus COVID-19 berada di peringkat ketiga terbanyak.

Untuk itu, Shirley mengimbau masyarakat bisa patuh dengan protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, memakai masker double, dan menghindari kerumunan.

Polusi Udara Jakarta Peringkat Kedua Dunia dengan Kualitas Udara Terburuk

Penerapan BBM Standar Euro IV Bisa Atasi Polusi Jabodetabek

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyebut bahwa Pemerintah perlu mengantisipasi puncak polusi berbagai kota di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024