Manfaat Tak Terduga dari Minum Wine untuk Tubuh
- Istimewa
VIVA – Wine mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Minuman khas benua biru itu, sering dijadikan minuman pelengkap untuk melepas kesibukan yang begitu padat, atau sebagai teman makan.
Namun siapa sangka ternyata wine memiliki manfaat bagi kesehatan, jika diminum tidak berlebihan. Berikut ini sejumlah manfaat wine yang dilansir dari laman Healthline.
1. Kaya akan antioksidan
Selain sebagai penghangat tubuh di musim dingi, ternyata wine diketahui mengandung antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh peradangan dan stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara antioksidan dan molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas, yang dapat merusak sel Anda. Wine memiliki polifenol tingkat tinggi, yang merupakan antioksidan yang telah terbukti mengurangi stres oksidatif dan peradangan.
Di sisi lain, red wine diketahui mengandung lebih tinggi antioksidan daripada varietas anggur putih, minum anggur merah dapat meningkatkan kadar antioksidan darah Anda ke tingkat yang lebih besar daripada white wine.
Faktanya, satu studi 2 minggu pada 40 orang dewasa menemukan bahwa mengonsumsi 13,5 ons (400 ml) anggur merah setiap hari meningkatkan status antioksidan. Status antioksidan yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit. Misalnya, minum red wine telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson, yang terkait dengan stres oksidatif.
2. Dapat membantu memerangi peradangan
Wine diketahui mengandung senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung, gangguan autoimun, dan kanker tertentu. Oleh karena itu, yang terbaik adalah mencegah jenis peradangan ini sebanyak mungkin.
Peradangan kronis dapat dikurangi melalui diet, pengurangan stres, dan olahraga. Banyak makanan memiliki kekuatan untuk mengurangi peradangan, dan wine dianggap salah satunya.
Studi menunjukkan bahwa senyawa yang disebut resveratrol dalam wine memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Satu studi pada 4.461 orang dewasa menunjukkan bahwa konsumsi wine dalam jumlah sedang dikaitkan dengan respons peradangan yang berkurang.
Peserta dalam penelitian ini melaporkan sendiri asupan alkohol mereka. Mereka yang mengonsumsi hingga 1,4 ons (40 gram) alkohol per hari mengalami peradangan yang lebih sedikit daripada mereka yang tidak minum.
Terlebih lagi, dalam sebuah penelitian yang melibatkan 2.900 wanita, mereka yang mengonsumsi segelas anggur setiap hari secara signifikan mengurangi penanda peradangan dibandingkan dengan wanita yang tidak minum alkohol.
Di sisi lain, penelitian lain menemukan red wine memiliki efek yang kurang dramatis. Sebuah penelitian pada 87 orang dewasa dengan usia rata-rata 50 tahun menemukan bahwa minum 5 ons (150 ml) red wine setiap hari hanya menyebabkan sedikit pengurangan penanda peradangan dibandingkan dengan tidak minum alkohol.
Meskipun penelitian ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami manfaat anti-inflamasi wine.
Bagi yang ingin menjadikan wine sebagai minuman terapi kesehatan, maka yang perlu diperhatikan adalah memilih wine dengan tepat. Salah satunya adalah Artha Wine Cellar yang terletak di Ruko Beach Boulevard Blok D No.22, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Gerai tersebut menjual berbagai jenis wine dari beberapa wilayah penghasil anggur terbaik di dunia dari 11 Negara dan lebih dari 30 jenis anggur yang telah diseleksi oleh para pecinta wine. Selain itu, gerai ini juga tidak hanya mencakup anggur merah, putih, dan rosé, tetapi juga sparkling wine dan champagne.
“Kalau belanja dari Artha Wine Cellar sudah pasti tidak perlu khawatir untuk kualitas dan keaslian wine. Lebih bagus beli di toko-toko seperti Artha Wine, karena keasliannya lebih terjamin dengan packaging yang aman dan ada tokonya dan harganya pun terjangkau,” kata Founder Artha Wine Cellar Susanty Artha Gilberte dalam keterangan tertulisnya.
Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial
Kondisi fatigue ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi lebih mendalam, mencakup kelelahan mental yang akhirnya mengganggu produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
