Catat, Ini Waktu yang Tepat Mengulang Tes Swab Jika Hasilnya Negatif

Ilustrasi tes swab COVID-19
Sumber :
  • IG dit.promkes

VIVA – Masyarakat di seluruh dunia telah menjalani kehidupan yang beradaptasi dengan kondisi pandemi COVID-19 selama lebih dari setahun. Berbagai masalah yang menjadi tantangan muncul silih berganti, baik internal dan eksternal.

IHSG Diprediksi Terjun Imbas Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Ekonomi Kuartal-III Mandek

Masalah internal diantaranya, seperti pengetahuan masyarakat terkait COVID-19, sikap masyarakat terhadap COVID-19 dan vaksinasi, serta perilaku pencarian pelayanan kesehatan terkait COVID-19 (termasuk pencarian pelayanan vaksin dan perawatan akibat COVID-19).

Dan salah satu upaya pengendalian penularan COVID-19 yakni dengan melaksanakan agenda 3T, yakni Testing, Tracing dan Treatment.

Jokowi Ajak Sederet Influencer ke IKN, Pengamat: Aneh, Tidak Jelas Relevansinya

Pada rangkaian pertama 3T yaitu Test, maka kapan waktu yang tepat kita melakukan tes swab dan mengulang tes jika hasilnya negatif? pertanyaan tersebut tentunya menjadi hal yang sering ditanyakan bagi mereka yang hendak mengetahui kondisi dirinya.

Menurut postingan dari akun Instagram @dit.promkes Kementerian Kesehatan RI, disebutkan dalam salah satu materinya bahwa waktu yang tepat untuk lakukan tes swab adalah:

Indef Sebut Mundurnya Dua Petinggi Otorita IKN Jadi Sentimen Negatif bagi Investor

- Untuk tes PCR yakni 8 hari setelah terpapar, atau 3-5 hari setelah muncul gejala.
- Untuk tes Antigen yakni 5 hari setelah terpapar, atau 1-5 hari setelah muncul gejala.

Namun jika tidak bergejala, tes dihitung dari kapan waktu terpapar. Lantas, kondisi seperti apakah yang memungkinkan tes swab tersebut harus diulang?

Menurut anjuran WHO, hasil negatif diulang jika: masih bergejala, muncul gejala setelah hasil tes keluar dan punya kecurigaan kuat terinfeksi COVID-19. Ada pun tes tersebut dapat diulang pada 3-7 hari kemudian.

Dan mari kita tetap ingat bahwa pandemi ini belum selesai. Perkembangan penyakit ini sangat dinamis,seperti mutasi virus, long Covid, positifpersisten, reinfeksi, perkembangan vaksin. Begitu pula dengan pengobatan yang masih bersifat empiris, karena belum ada obat yang definitif atau sudah pasti.

Masyarakat tetap dihimbau untuk terapkan upaya pencegahan sebagai hal yang utama dengan 3M dan 3T, dimana vaksinasi menjadi salah satu unsur penting dalam pencegahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya