Varian Baru COVID-19 Kian Meluas, Pakar: Jangan Milih-milih Vaksin!

Vaksin COVID-19 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sudah berlangsung selama lima hari. Langkah ini dibuat untuk memperketat aktivitas masyarakat lantaran penyebaran COVID-19 semakin meluas, terlebih adanya varian baru yang lebih menular. 

Dengan diberlakukannya PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021, masyarakat kembali diimbau untuk lebih memprioritaskan beraktivitas di rumah. Selain itu, Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia,Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, menegaskan bahwa vaksinasi menjadi upaya yang harus dipercepat.

"Cara virus melindungi diri adalah dengan cara mutasi, mumpung vaksinnya masih bisa cover, segera lakukan agar bisa merata dan herd immunity tercapai," ujar Prof Iris, dalam Dialog Kabar Kamis di Media Center KPCPEN secara virtual, Kamis 8 Juli 2021.

Menurut Prof. iris, Herd Immunity harus dicapai dengan 70 persen masyarakat divaksinasi. Ia pun mengimbau agar masyarakat tak memilah-milah jenis vaksin yang diberikan lantaran semua vaksin terbukti berkhasiat untuk melindungi dari COVID-19.

"Takutnya virusnya mutasi terus menerus dan efektivitasnya (vaksin) makin menurun. Kita jangan memilih-milih vaksinnya," tegasnya.

Prof Iris tak menampik jika efektivitas vaksin saat ini memang mulai menurun akibat varian baru yang bermunculan. Akan tetapi, dua dosis vaksin COVID-19 saat ini sudah cukup melindungi tubuh dari terinfeksi maupun gejala berat virus tersebut.

Ada pun negara lain, seperti Uni Emirat Arab (UEA) memang telah menambah dosis vaksinnya menjadi tiga kali suntikan. Cara itu, diakui Prof Iris, memang menambah kekebalan tubuh terhadap virus. Namun, Indonesia belum tepat melakukan hal tersebut.

"Paling baik sih herd immunity dulu. Nanti baru kelebihan bisa tambahkan untuk kepentingan bagi suntikan ketiga. Untuk keseluruhan penduduk belum cukup vaksin kita," jelasnya.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Lebih dalam, Prof iris menegaskan bahwa vaksinasi bukan segalanya. Upaya lain berupa penerapan protokol kesehatan juga harus tetap dilakukan, termasuk tidak makan bersama.

"Upaya lainnya dengan makan dan minum baik, istirahat cukup, olahraga, tetap berdoa," pungkasnya.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19
Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025