Anak Positif COVID-19, Haruskah Langsung Dibawa ke Rumah Sakit?
- Freepik/freepik
VIVA – Kasus COVID-19 pada anak di Indonesia perlu menjadi perhatian yang serius bagi orang tua. Beberapa kasus COVID-19 pada anak tidak memiliki gejala atau asimptomatis.
Namun, beberapa anak yang terpapar COVID-19 di Indonesia dilaporkan memiliki gejala. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dari bulan Maret hingga November 2020, sebanyak 57,4 persen dilaporkan batuk, 39,7 persen dilaporkan kelelahan, dan 36,8 persen yang mengalami demam.
Lantas, kapan orang tua perlu waspada terhadap gejala dan kapan orang tua perlu membawa anak mereka ke rumah sakit? Terkait hal tersebut Spesialis anak konsultan, Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA (K) dalam program Hidup Sehat tvOne menjelaskan langkah yang harus dilakukan orangtua.
"Demam terus menerus yang gak bisa teratasi dengan obat paracetamol. Kalau demam dalam satu hari bisa diukur minimal 4 jam sekali. Kemudian 2x24jam anak masih demam tinggi, asupan cairan kurang, sesak napas atau asupan nutrisi tidak masuk sama sekali, makan padat gak bisa, muntah, harus segera konsultasi atau dibawa ke rumah sakit," kata dia, Selasa 6 Juli 2021.
Lebih lanjut, orang tua juga bisa memperhatikan gejala pada anak yang memberat. Misalnya sesak napas hingga diare.
"Oxymeter bisa gunakan, tapi gak punya gejala diperhatikan memberat. Diare juga bisa, diare makin sering disertai muntah harus ditangani ke rumah sakit. Saat ke rumah sakit sampaikan bahwa konfirmasi positif sehingga rumah sakit tahu," kata Rini.
Rini kemudian memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua ketika anak sudah terkonfirmasi positif. Pertama adalah memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi.
"Kita boleh memberikan, pertama asupan nutrisi, kebutuhan tidur harus diperhatikan karena infeksi virus itu yang harus dibangun adalah daya tahan tubuh dengan makan yang benar dan istirahat cukup," ungkap Rini.
Rini juga menyebut bahwa, pemberian suplementasi boleh diberikan seperti vitamin C, D, dan zinc. "Boleh tapi jangan berlebihan karena akan dikeluarkan melalui air seni," kata dia.