Orang Berebut 'Susu Beruang', Pakar IDI: Nutrisi Tidak dari Susu Saja
- Freepik
VIVA – Belakangan heboh sebuah video viral yang menunjukkan masyarakat berbondong-bondong mengambil kaleng susu bergambar beruang (bear brand). Tanpa mengindahkan protokol kesehatan, masyarakat seolah berlomba untuk 'mengamankan' kebutuhan susu untuk mereka.
Tak tanggung-tanggung, masyarakat bisa membeli hingga dua dus kaleng susu tersebut tanpa berpikir panjang. Hal itu menimbulkan reaksi dari sejumlah pakar, termasuk Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban yang tak setuju dengan sikap masyarakat yang terbilang ceroboh.
"Saya geleng-geleng lihat video orang rebutan beli susu. Bersikaplah dewasa dan jangan suka menimbun sesuatu. Itu sama sekali tidak perlu," tuturnya, dikutip dari akun twitter miliknya.
Lebih dalam, Prof Zubairi menegaskan bahwa menimbun berkaleng-kaleng susu bukan hal yang baik dilakukan di tengah masa pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Terlebih, masyarakat bisa meningkatkan imunitas demi mencegah tertular COVID-19 dari sumber nutrisi selain susu.
"Kandungan protein kan tidak hanya susu. Ada daging atau telur. Anda bisa baca itu di buku-buku tentang nutrisi atau Google. Terima kasih," ujarnya.
Prof Zubairi pun mengimbau agar masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan dengan tak lagi berkerumun demi mengambil berkaleng-kaleng susu. Sebab, berbagai fasilitas kesehatan kini mulai terbebani dengan angka pasien COVID-19 yang melonjak.
"Faskes sudah amat terbebani. Beberapa pasien dilaporkan meninggal karena kekurangan oksigen. Ini sinyal buruk. Salah satu cara buat perbedaan adalah berkontribusi atas apa yang kita bisa saja. Pantau PPKM Darurat dan pastikan sekitar kita memakai masker, berjarak, dan divaksin," kata dia.