Lakukan Ini Saat Alami Gejala COVID-19 Tapi Hasil Swab Antigen Negatif

Ilustrasi swab test.
Sumber :
  • Pixabay/HVesna

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat masyarakat menjadi lebih concern terhadap kesehatan. Terlebih lagi saat ini tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, masyarakat juga dihadapkan pada perubahan musim alias pancaroba.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Beberapa gejala dari influenza karena pancaroba dengan COVID-19 pun memiliki kemiripan. Lantas, bagaimana cara membedakan antara influenza biasa dengan gejala COVID-19?

Terkait hal itu, spesialis penyakit dalam dr. Robert Sinto, SpPD K-PTI angkat bicara.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian masyarakat dalam mengenali gejala khas dari COVID-19 dan influenza biasa. Pertama, kata Robert, gejala tidak membaik dalam waktu dekat.

"Kalau common cold itu 2-3 hari gejala membaik. Tapi hari ketiga, keempat, kelima masih demam, justru makin buruk. Hati-hati, itu bisa bukan common cold bisa," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Kedua, kontak erat. Kontak erat ini bisa dicek antara 5 hingga 7 hari ke belakang.

"Kedua, kontak yang jelas, minggu lalu 5-7 hari ke belakang saya bertemu orang dia baru tau terkonfirmasi positif COVID-19 maka tidak ada kata lagi lakukan contact tracing dan swab," ujar Robert.

Namun, bagaimana jika masyarakat melakukan swab antigen lantaran masih mengalami demam setelah 3-5 hari dan dinyatakan negatif? Apa yang harus dilakukan?

Robert menjelaskan, jika gejala ada, dan hasil swab antigen negatif maka lakukan swab PCR. Sebab, sensitivitas alat antigen itu rata-rata sekitar 70-80 persen.

"Sehingga kita bisa lakukan pemeriksaan swab PCR. pemeriksaan swab PCR sekali saja sudah bisa mendeteksi hanya 70-80 persen. Kalau kita lakukan kedua kali, kita bisa mendapatkan angka tambahan positif 12,5 persen, untuk swab kedua, ucap Robert.

“Kalau ada gejala yang sangat khas, jangan tunggu kalau dokter lakukan swab kedua, karena ada tambahan 12,5 persen yang bisa tidak didapatkan di pemeriksaan pertama," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya