Pakai Masker Masih Bisa Terpapar COVID-19, Ini Penjelasan Dokter

ilustrasi masker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penggunaan masker menjadi salah satu cara pencegahan penyebaran virus corona. Namun, masih ada yang bisa terpapar COVID-19 meski sudah memakai masker.

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Menurut dr. Vito Damay, Sp.JP(K), M.Kes, FIHA, FICA FAsCC, hal tersebut bisa terjadi lantaran penggunaan masker yang kurang tepat.

"Mungkin pemakaian maskernya yang tidak benar,, contohnya menggunakan masker dengan hidung masih terlihat, menggunakan masker di bawah dagu, menggunakan masker di atas dahi. Yang lainnya, kadang-kadang menggunakan masker namun lupa mengetatkan bagian kawat sesuai bentuk hidung, sehingga masker itu tidak bisa efektif menyaring droplet yang berisi virus," kata Vito dalam program Hidup Sehat tvOne, Rabu 30 Juni 2021.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Lebih lanjut, Vito menjelaskan bahwa bagian sisi kiri dan kanan masker yang kita gunakan sebenarnya memiliki celah. Jadi jika memungkinkan kita bisa mengikat bagian pangkal ini sehingga lebih ketat melindungi bagian samping dari wajah kita.

Selain itu, masyarakat terkadang lupa bahwa virus bisa terjangkit melalui air liur atau droplet yang masuk melalui sela-sela masker yang tidak rapat.

Dedi Mulyadi Sindir Pemkot Depok Soal Damkar Tak Dilengkapi Peralatan Lengkap Saat Tugas

"Atau masuk ketika dia memperbaiki maskernya. Contoh masker dengan cara menarik masker yang dibawah mengenai bibirnya atau hidungnya," kata Vito.

Vito menjelaskan, memperbaiki masker yang benar adalah memperbaikinya dengan di bagian telinga atau di bagian belakang dari masker. Jika ingin menariknya naik dengan dua tangan, pakai tangan yang bersih. Vito juga menjelaskan agar masyarakat mengusahakan jangan memegang muka dengan tangan yang kotor karena virus bisa masuk ke bagian pernapasan saluran atas.

Di sisi lain, beberapa waktu lalu, Satgas COVID-19 meminta masyarakat untuk menggunakan masker secara dobel untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Mengingat beberapa waktu belakangan ini, kasus COVID-19 di Indonesia yang kembali meningkat ditambah dengan ditemukannya varian Delta di Indonesia. Lantas, bagaimana menggunakan masker dobel yang tepat?

"Masker bedah di dalam dan masker kain di luar. Dengan menggunakan masker dobel, memberikan proteksi 85 persen, dibandingkan dengan menggunakan masker bedah saja proteksi 54 persen. Boleh pakai masker dobel dengan catatan menggunakan masker di depan masker bedah terlebih dahulu," kata Vito.

Vito mengatakan menggunakan masker bedah secara dobel adalah salah. Cara itu tidak memberikan proteksi lebih, malah memboroskan masker untuk penggunaan berikutnya.

"Masker dobel kain di dalam dan bedah di luar efektivitas dari masker bedahnya menjadi terhambat, karena kemampuan masker bedah terhalang masker kainnya, sehingga kurangi proteksinya," jelas Vito.

Di sisi lain, penggunaan masker kain yang didobel juga salah. Karena tidak menambah proteksi yang signifikan. Sehingga sebenarnya tidak terlalu berguna.

"Masker N95 didobel masker lain, ini tidak perlu, karena menggunakan masker di atas N95 tidak menambah proteksi apa-apa. Masker N95 adalah masker yang sudah mempunyai proteksi yang sangat tinggi dan untuk digunakan di kalangan medis," ungkap Vito.

Vito menjelaskan, masker N95 yang didobel masker bedah dan masker kain ini tidak perlu dilakukan. Apalagi menggunakan masker kain di dalamnya atau masker bedah, hal ini mengurangi kerekatan dari N95 yang seharusnya berfungsi untuk proteksi maksimal.

"Yang benar, masker bedah di bagian dalam pastikan simetris kanan kiri melindungi bagian wajah. Kawat masker disesuaikan dengan hidung. Kemudian masker kain tutupi masker bedah, membantu merekatkan masker bedah, tidak boleh longgar masker kain, ini bisa tambah 85 persen," ungkap Vito.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya