Olahraga Berlebih Picu Kegemukan, Ini Trik Aman Mengaturnya

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA – Banyak hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan olahraga. Melakukannya secara berlebihan sama berbahayanya dengan tidak melakukan sama sekali. 

Gelar Rakernas, PBPI Fokus Pembinaan Usia Muda Hingga Adakan Kejuaraan Padel Internasional

Sama halnya seperti aktivitas lain, olahraga yang dilakukan secara berlebihan turut memicu masalah pada kesehatan tubuh. Sebut saja, memicu kegemukan hingga fungsi kerja otot yang buruk.

Lalu, apa saja ya dampak olahraga berlebihan? Berikut rangkumannya dikutip dari keterangan pers Herbalife Indonesia.

Tren Micro-Workouts, Olahraga di Sela-Sela Waktu

Olahraga berlebihan dapat menghambat penurunan berat badan
Melakukan aktivitas fisik secara ekstrem akan memperlambat metabolisme, karena tubuh akan mencoba menghemat energi yang berharga, sehingga menyebabkan tubuh membakar lebih sedikit kalori.

Selain itu, memaksimalkan tingkat intensitas berolahraga tanpa istirahat yang cukup dapat merangsang pelepasan kortisol, hormon stres akan muncul dan menyebabkan penambahan berat badan.

Kolaborasi Juara Dunia dan Eks Atlet Olimpiade, Ortuseight Luncurkan Sepatu Lari Andalan Terbaru

Otot perlu istirahat
Aktivitas olahraga dapat menyebabkan robekan kecil di serat-serat otot dan saat proses penyembuhan, otot akan mengalami pertumbuhan. Tanpa waktu penyembuhan dan nutrisi yang cukup, pertumbuhan otot tidak akan beregenerasi dengan baik.

Oleh karena itu harus ada waktu untuk beristirahat, melakukan peregangan terlebih dahulu, dan mengembalikan energi, sehingga otot akan kembali pulih dengan cepat.

Olahraga berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan
Kasus melakukan olahraga berlebihan yang parah dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, cedera serius, dan bahkan rhabdomyolysis—suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan otot rusak dan serat otot memasuki aliran darah Anda, yang berpotensi merusak jaringan hati.

Berapa Lama Olahraga yang Baik?
Mengatur waktu untuk olahraga berat menjadi 3-4 hari selama seminggu dan menyisakan 1-2 hari untuk istirahat adalah ide yang baik. Anda harus dapat menyeimbangkan gaya hidup dengan berolahraga rutin dengan asupan nutrisi yang baik.

Pelajari juga bagaimana protein, karbohidrat dan lemak dapat mempengaruhi kinerja atletik. Hanya kita sendiri yang tahu keadaan tubuh, jadi disarankan selalu memperhatikan apa yang dirasakan oleh tubuh kalian.

Lakukan hingga cukup, akan tetapi jangan paksa sampai titik kelelahan.

“Saya biasanya menyesuaikan tingkat intensitas dan durasi latihan saya untuk memastikan latihan saya bebas stres dan menyenangkan,” ujar Vice President, Worldwide Sports Performance and Fitness, Herbalife Nutrition Samantha Clayton.

Menyusun Jadwal Olahraga yang Konsisten Setiap Minggu
Olahraga dapat memberi hasil yang sempurna ketika dilakukan secara konsisten di tengah rutinitas harian. Dengan begitu akan menjadi strategi untuk kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Secara rutin mencatat untuk memantau aktivitas olahraga selama satu minggu. Jangan lupa meluangkan waktu untuk beristirahat.

Berikut adalah jadwal latihan-istirahat pribadi saya untuk memberi Anda gambaran tentang bagaimana saya merencanakan minggu saya:

Senin: Lari dan gym, tingkat intensitas tinggi
Selasa: Bersepeda dan yoga, tingkat intensitas sedang
Rabu: Latihan interval berat badan, tingkat intensitas tinggi
Kamis: Hari istirahat aktif untuk jalan santai atau hiking, tingkat intensitas rendah
Jumat: Bersepeda dan lari dengan intensitas sedang namun durasinya lama
Sabtu: Istirahat aktif untuk rekreasi keluarga berenang, dayung, tingkat intensitas rendah
Minggu: Istirahat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya