Disebut Hoax, Komnas Anak Tak Geming Soal Bahaya BPA

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait
Sumber :
  • Ist

VIVA – Polemik galon guna ulang belum berhenti bergulir. Beberapa waktu lalu, Ketua Asosiasi di Bidang Pengawasan dan Perlindungan terhadap Para Pengusaha Depot Air Minum, Erik Garnadi mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM diminta bersikap tegas. 

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

Ia menyarankan BPOM melaporkan orang-orang yang telah menyebarkan isu yang tidak benar terkait galon guna ulang yang mengandung Bisphenol A dan dianggap berbahaya. Di sisi lain, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait tetap konsen dan konsisten menyarankan BPOM agar melabeli galon guna ulang. 

"Sekali lagi, Komnas Perlindungan Anak menegaskan dan mendukung BPOM untuk segera melabeli galon isi ulang yang  mengandung BPA. Jadi galon-galon plastik dan wadah makanan lain yang mengandung BPA harus segera diberi label tidak untuk dikonsumsi bayi, balita dan janin," kata Arist Merdeka Sirait melalui keterangan tertulisnya.

Dokter Tirta Bedah Soal Bahaya BPA dalam Galon, Hoax atau Nyata?

Arist Merdeka Sirait merujuk perkembangan hasil penelitian dari Universitas Harvard, Chicago's School of Public Health dan lembaga ilmu kedokteran lainnya. Penelitian itu menemukan bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam plastik, bisphenol A (BPA), dapat bertindak sebagai racun di dalam tubuh, seperti kanker payudara dan kanker hati. Penelitian tentang efek mengonsumsi bahan kimia yang terpapar BPA dari plastik terus berlanjut. 

"Jadi penelitian terbaru dari Harvard dan lembaga ilmu kedokteran lainnya menyatakan temuan baru bahaya BPA. Dapat menimbulkan kanker payudara dan kanker hati," kata Arist Merdeka.

Terpopuler: Steroid Bukan Hanya Bikin Badan Besar, Pastikan BPA di Air Kemasan Tak Berbahaya

Dari penemuan yang dilakukan para ahli diluar negeri tentang bahaya BPA, Arist Merdeka Sirait sangat mendukung BPOM untuk segera melakukan pelabelan pada galon guna ulang yang berkode daur ulang nomor 7. 

"Kami tidak melarang peredaran galon guna ulang, kami hanya ingin adanya pelabelan untuk informasi kepada masyarakat bahwa galon guna ulang yang mengandung BPA agar tidak dikonsumsi oleh bayi, balita dan janin pada ibu hamil demi kesehatan mereka",  ungkap Arist.

Terkait bahaya BPA pada galon guna ulang, BPOM sudah pernah berkomentar. Menurut Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir (2016-2020), menunjukkan migrasi BPA di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman.

"Hingga saat ini, BPA dalam air minum galon guna ulang itu juga tidak memiliki risiko terhadap kesehatan konsumen. Paparan BPA dalam air minum galon guna ulang saat ini masih terlalu rendah untuk dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk pada bayi dan wanita hamil. Hal ini juga sejalan dengan hasil dari EFSA (Otoritas Keamanan Pangan di Eropa) dan US-FDA," kata Rita Endang.

Ilustrasi galon.

Migrasi BPA di Galon Guna Ulang Sangat Kecil, BRIN: Kalau Cuma Terjemur Sinar Matahari Masih Aman

Jika pun terjadi migrasi Bisfenol A (BPA) yang merupakan monomer dari pembentuk polimer polikarbonat, itu jumlahnya sangat kecil sekali.  

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024