YKI: 90 Persen Kejadian Kanker Disebabkan oleh Lingkungan
- Pixabay/skeeze
VIVA – Penyakit kanker masih menjadi momok bagi semua orang di dunia. Menurut data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan), dalam dua tahun terakhir, ada 18,1 juta kasus penyakit kanker di Indonesia. Di antara angka tersebut, kasus kematiannya mencapai 9,6 juta.
Hal ini menjadikan Indonesia menempati urutan ke-8 sebagai negara dengan kasus penyakit kanker terbanyak di Asia Tenggara.
Sementara itu, kasus panyakit kanker terbanyak di Tanah Air menurut Kementerian Kesehatan RI adalah kanker paru, kanker hati, kanker payudara dan kanker leher rahim atau kanker serviks.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YK), Prof. Aru mengatakan bahwa kanker biasanya terjadi karena gaya atau pola hidup selama bertahun-tahun.
“90 persen kejadian kanker itu karena environment (lingkungan), sedangkan keturunan hanya 10 persen. Faktornya dari kebiasaan dan pola hidup,” ujar Prof. Aru dalam keterangannya, Rabu, 16 Juni 2021.
"Penyakit kanker bukan hari ini kena dan besok langsung sakit, tetapi adalah sebuah kebiasaan yang terbentuk akibat pola hidup 10-15 tahun. Apa yang kita konsumsi, polusi dan banyak faktor lainnya jadi penyebab timbulnya kanker,” tambah Pratiwi, Humas YKI.
Bicara kanker, penderitanya biasanya melakukan kemoterapi yang memiliki sejumlah manfaat. Mulai dari memperkecil ukuran tumor ganas, meringankan rasa sakit, mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh lain (metastasis) hingga mencegah kekambuhan.
Namun, kemoterapi memiliki efek samping, yakni kerontokan rambut, yang terjadi bergantung dengan dosis atau jenis kemoterapi yang dilakukan.
Sebagai salah satu produk perawatan rambut, Natur Hair Care meluncurkan program Share and Care untuk meningkatkan kepedulian terhadap pasien penyakit kanker yang mengalami kerontokan dan kebotakan akibat kemoterapi.
Lewat program ini, mereka mengajak Teman Natur di Instagram untuk mengunggah foto produk mereka senilai Rp50 ribu. Dengan begitu, mereka sudah menyumbang untuk pembuatan rambut palsu bagi para penderita kanker.
“Kami berterima-kasih atas kerja sama yang sudah berlangsung ini. Hal ini menjadi bentuk kepedulian bagi anak-anak milenial terhadap pasien kanker di Indonesia,” kata Prof. Aru.
Dengan canggihnya teknologi saat ini, donasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah dengan #ShareandCare.
YKI juga mengajak anak-anak muda untuk mulai peduli dengan penyakit kanker sejak dini. Ini bisa dimulai dengan gaya hidup yang Natur-al, mengurangi makan-makanan instan serta berolahraga secara rutin. Anak-anak muda juga bisa mulai membantu para penderita kanker di Indonesia dengan aktif membantu program-program yang dijalankan oleh YKI.