Selain Diabetes, dr Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Gula Pasir

dr Zaidul Akbar
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Kanker menjadi salah satu penyakit yang dikenal sebagai penyakit mematikan terlebih jika terlambat diketahui. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia selain diabetes.

Studi: Bukan Pagi, Ternyata Lari Sore Paling Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.

Penyakit ini terjadi dalam DNS sel tubuh manusia. Sel-sel membentuk setiap bagian tubuh kita dan biasanya sel itu tumbuh dan membelah hingga mencapai titik henti dan kemudian sel tersebut mati.

5 Buah untuk Diabetes yang Aman dan Enak Dikonsumsi

Namun ada sesuatu yang memicu beberapa sel untuk terus tumbuh mengalami penumpukan dan menjadi tumor. Seiring waktu tumor semakin membesar dan menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan lain.

Seiring waktu, tumor semakin membesar dan menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan lain. Jika tidak segera diatasi, tumor tersebut akan menjadi ganas dan mengalami metastasis alias menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kerusakan.

5 Buah yang yang Tidak Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Ini Penjelasannya!

Terkait kanker dr. Zaidul Akbar melalui akun Instagram pribadinya menjelaskan, terkait dengan sel kanker yang ada di dalam tubuh manusia.

"Setiap orang sesungguhnya memiliki sel kanker yang sudah bersemayam dalam tubuhnya. Dan sel itu akan aktif menjadi kanker saat sel tersebut diberi makanan yang sesuai untuk pertumbuhan sel kanker tersebut," ungkap dr. Zaidul Akbar dalam akun instagramnya.

Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan skrining atau cek kesehatan secara berkala, agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Selain itu, penting bagi kita untuk menjalani pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang untuk mencegah penyakit kanker.

"Makanan yang kita makan pilihannya adalah menjadi makanan bagi sel kanker tersebut atau membunuh sel kanker yang mau berkembang," kata dr. Zaidul Akbar.

Dijelaskan beliau, salah satu makanan yang perlu dihindari adalah gula pasir. Serta makanan olahan dengan bahan tambahan pangan sintetik.

"Banyak yang belum tahu bahwa gula pasir merupakan salah satu makanan sel kanker, dan banyak lagi yang lain sih, makanan olahan yang sudah berlimpah bahan tambahan pangan sintetik juga menjadi makanan buat sel kanker tersebut," kata beliau.

Dia menjelaskan bahwa secara ilmiah, kanker bisa dicegah dengan mengubah pola makan.

"Fakta ilmiahnya adalah 90% bahkan, kanker bisa dicegah dengan mengubah pola makan.Percayalah sakit itu ga enak, terutama yang pengen beribadah dalam keadaan sehat tanpa sakit di tubuh karena tubuh sehat itu sebuah kenikmatan untuk bisa melakukan ketaatan," kata dr. Zaidul Akbar.

Seperti apa penjelasannya? Berikut ini tips sederhana dari dr. Zaidul Akbar agar terhindar dari risiko kanker.

"4 hal ini anda rutinkan masuk dalam daftar yang harus anda kerjakan setiap hari, pertama Air putih ( pH netral atau alkali lebih baik). Kedua, sayur ( pilih organik,beraneka warna). Ketiga konsumsi buah  (organik lebih baik, buah beraneka rasa dan warna) dan keempat olahraga (cara gratis menurunkan resiko kanker)," kata dr. Zaidul Akbar.

Dr. Zaidul Akbar menjelaskan, berilah makanan untuk hati itu berupa kasih sayang, membantu orang lain, berbuat baik kepadanya, semua tinggal contoh teladan kita yaitu Rasulullah, beliau sudah contohkan semuanya.

"Dua hal yang utama adalah Kasih Sayang dan Rasa Syukur. Percayalah, seberat-beratnya hidup kita tetap ada yang lebih berat lagi keadaannya dari kita, maka bersyukurlah. Percayalah, banyak hal yang teman teman belum tahu, kalo sudah tahu, anda akan lebih berhati hati dalam memasukan apapun ke tubuh anda dan lebih hati hati dalam bersikap, karena banyak orang zaman now, sudah sembelit di tubuh, juga sembelit mental padahal mudah kok mengatasinya," ungkap dr. Zaidul Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya