Miss V Nyeri saat Bercinta, Waspada Gejala Endometriosis
- dailystar
VIVA – Nyeri di bagian perut merupakan kondisi yang normal terjadi saat menstruasi. Namun, nyeri yang terjadi dengan intens dan terasa begitu mengganggu, bisa menjadi indikasi adanya endometriosis di organ reproduksi perempuan. Lantas, bagaimana membedakannya?
Endometriosis merupakan gangguan yang terjadi pada organ reproduksi perempuan dengan gejala utamanya yaitu nyeri di perut. Gejala ini hampir sulit dibedakan dengan nyeri saat menstruasi. Namun, ada dua kunci yang menjadi perbedaan kedua nyeri tersebut.
Pendiri Smart IVF dan wakil direktur Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia, Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG (K), MPH, bahwa nyeri dapat dibedakan dari durasi yang dirasakan. Sebab, pada umumnya, nyeri menstruasi hanya berlangsung dua hari.
"Yang pertama, tentu harus diingat bahwa setiap haid atau menstruasi itu seorang perempuan secara alami ataupun lumrah, itu akan mengalami nyeri. Hanya perbedaannya, kalau nyeri haid yang normal itu hanya terjadi satu hari saja dan paling lama dua hari dan tidak mengganggu aktivitas," kata Prof Iko, sapaan akrabnya, dalam acara virtual bersama Bayer, baru-baru ini.
Sementara itu, nyeri akibat endometriosis terjadi dengan durasi yang panjang. Baik itu sebelum, sesaat, dan sesudah menstruasi. Terlebih, nyeri sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Kalau nyeri haid yang ditimbulkan oleh endometriosis umumnya bisa terjadi sebelum haid itu dia sudah nyeri, pada saat haid semakin nyeri, sepanjang haid dia nyeri, sesudah haid dia juga nyeri. Dan dia mengganggu aktivitas dan rutinitas karena nyeri yang luar biasa," tuturnya.
Pada nyeri akibat endometriosis, biasanya terasa saat sedang berhubungan seksual. Juga, nyeri yang mengganggu saat sedang buang air kecil dan buang air besar. Bahkan, nyeri dirasakan di bagian tubuh lain saat sedang siklus menstruasi.
"Yang kedua nyerinya ini (endometriosis) ini sifatnya siklik, ya. Tidak timbul sewaktu-waktu, tapi dia siklik rutin dan terkait dengan siklus haid," kata Prof Iko.
Maka, Prof Iko menyarankan agar para perempuan rutin mencatat siklus menstruasi serta nyeri yang dirasakan sebagai langkah deteksi dini.
"Makanya mencatat siklus haid itu sangat penting, termasuk dengan keluhan-keluhan yang menyertai," ujarnya.