Silang Pendapat soal Rokok

Ilustrasi berhenti merokok.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Dunia sejak lama telah diusik oleh diabetes melitus. Terlepas dari pandemi COVID-19 yang masih meneror penduduk Bumi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, salah satu penyakit kronis tersebut telah menyerang jutaan orang dan diperkirakan akan mempengaruhi lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang.

Diabetes melitus mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi cara tubuh seseorang menggunakan gula darah (glukosa). Glukosa sangat penting untuk kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting untuk sel-sel yang membentuk otot dan jaringan serta sumber bahan bakar utama otak.

Seperti dilansir Medical News Today, ada dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Insulin bertanggung jawab untuk pengangkutan glukosa di dalam tubuh melalui sel. Insulin adalah hormon yang berasal dari kelenjar yang terletak di belakang dan di bawah lambung (pankreas).

Pada diabetes tipe 2, karena respons sel yang menurun terhadap insulin, fungsi ini terganggu, hingga kadar gula darah yang tidak terkelola dalam tubuh. Beberapa penyebab umum diabetes tipe 2 termasuk gen, obesitas atau kelebihan berat badan, resistensi insulin, dan kurangnya aktivitas fisik.

Namun, penyakit diabetes melitus kerap dikaitkan dengan rokok. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi perokok di kelompok usia anak-anak 10-18 tahun meningkat 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen di 2018.

Kemudian, kerugian ekonomi akibat rokok berdasarkan data dari 152 negara pada 2018, menunjukkan setiap tahun total kegiatan ekonomi atau pengeluaran kesehatan dan kerugian produktivitas sebesar US$1.436 miliar (lebih dari Rp20 ribu triliun) atau setara 1,8 persen dari PNB (pendapatan nasional bruto) tahunan dunia.

Untuk itulah, Kementerian Kesehatan menargetkan 5 juta warga Indonesia berhenti merokok. Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (FSP RTMM) Jawa Timur Purnomo membantah jika rokok penyebab merebaknya penyakit, terutama diabetes melitus.

Tiga Kantor Bea Cukai Bersinergi Musnahkan Barang Hasil Penindakan

"Penyakit yang ada di masyarakat banyak disebabkan faktor lain. Bahkan, pembunuh nomor satu masyarakat adalah gula yang menyebabkan diabetes (melitus). Mengapa mereka tidak dilakukan gerakan melarang mengkonsumsi gula? Mengapa hanya rokok yang dikampanyekan untuk dihentikan?” tegas dia, Rabu, 2 Juni 2021.

Purnomo mengaku bahwa industri rokok justru tetap bertahan dengan terus merekrut tenaga kerja. Bukan itu saja, industri ini juga menyumbang pendapatan negara serta menggerakkan perekonomian dari berbagai sektor, khususnya selama pandemi COVID-19.

Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

"Industri hasil tembakau (IHT) nasional harusnya dilindungi dan dilestarikan karena terlihat jelas jasanya bagi pemulihan ekonomi nasional di masa pendemi COVID-19 seperti sekarang,” paparnya.

Petani menjemur daun tembakau (Foto ilustrasi)

Hambat Ekonomi Nasional, Kemenko Perekonomian Soroti Rancangan Permenkes Soal IHT

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyoroti wacana soal penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek dalam Rancangan Peraturan Menteri Keseh

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024