Jaga Kebersihan Miss V Saat Menstruasi, Ikuti 5 Langkah Ini
- Times of India
VIVA – Masa menstruasi pada anak remaja putri kerap tak diperhatikan secara detail lantaran minimnya edukasi. Padahal, kecenderungan acuh terhadap kebersihan area intim saat menstruasi bisa berdampak besar bagi kesehatan secara menyeluruh.
Dijelaskan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Dwi Oktavia Handayani membangun perilaku bersih seharusnya sudah ditanamkan sejak dini. Sehingga saat anak beranjak remaja dan mengalami menstruasi, kebersihan area intim bisa lebih dijaga dengan rutin mengganti pembalut.
"Mulai dari pengelolaan diri, remaja perempuan harus tahu menggunakan pembalut yang bersih, mengganti pembalut setiap periode waktu tertentu, kemudian mengetahui cara membuang pembalut bekas pakai, dan agar menjaga kebersihan diri namun tetap memiliki privasi," katanya dalam acara virtual bersama Mundipharma bertajuk 'Sehat dan Bersih saat Menstruasi', baru-baru ini.
Pemerintah, kata Dwi, juga sudah memberi kebijakan agar keluarga membangun perilaku hidup bersih sejak dini melalui Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.
Salah satunya, mengenai peran pelayanan kesehatan terutama soal reproduksi bahkan sejak masa remaja untuk melindungi mereka dari perilaku berisiko dan memiliki kesehatan reproduksi yang baik.
Untuk itu, keterampilan tersebut seharusnya bisa diajarkan di sekolah dalam program di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di tingkat sekolah dasar (SD) hingga menengah atas (SMA).
"Kegiatan mengetengahkan bagaimana anak didik bisa paham isu kesehatan, mereka punya perilaku kesehatan yang baik, termasuk pemahaman baik mengenai reproduksi, kenal dirinya dan batasan boleh dan tidak boleh tentang berperilaku antar teman yang sejenis maupun lawan jenis," tutur Dwi.
Lantas, bagaimana cara membersihkan miss V saat masa menstruasi? Berikut langkahnya.
Rutin ganti pembalut
Pemakaian pembalut sekali pakai, dituturkan Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti, minimal setiap empat jam. Selain itu, prinsip mengganti pembalut juga apabila terasa basah maka segera diganti yang baru. Jadi, saat anak banyak beraktivitas di luar rumah, disarankan selalu membawa pembalut cadangan.
Cuci pembalut
Menurutnya, penting untuk mencuci pembalut usai digunakan. Sebab, darah menstruasi sudah pasti mengandung bakteri. Saat tak dicuci, bisa saja malah menempel di area lain dan malah menyebabkan masalah kesehatan lain.
Cuci tangan dan basuh bersih area kewanitaan
Setelahnya, selalu membasuh tangan dengan air bersih dan sabun. Sebab, tangan yang tak dicuci, bisa saja mengandung bakteri yang menempel di darah menstruasi.
Saat tangan hendak membasuh area kewanitaan, bakteri bisa menempel dan memicu infeksi di vagina hingga saluran kemih. Sehingga, penting untuk membersihkan dengan baik apakah masih ada darah di sekitar pembalut yang terkena di area luar vagina.
"Lalu (cuci tangan) supaya darah yang mencemari tangan tidak menjadi sumber infeksi. Gunakan air mengalir, bersih," tuturnya.
Mandi
Dokter Dwiana menganjurkan agar selalu mandi dua kali sehari saat sedang menstruasi. Hal itu untuk menjaga kebersihan tubuh secara umum. Serta, basuh area kewanitaan dengan menggunakan air atau cairan pembersih khusus dengan pH 3,5 sampai 4,5.
Hindari memakai sabun mandi untuk membersihkan vagina lantaran pH di dalamnya cukup tinggi yaitu di atas tujuh. Kondisi itu membuat bakteri lebih mudah berkembangbiak sehingga memicu infeksi lebih mudah terjadi.
Buang pembalut di tempat aman
Disarankan agar membuang pembalut di kantong kertas atau plastik sebelum dibuang ke tempat sampah. Hal itu untuk mencegah bakteri di darah haid, menyebar ke area lain, dan mencemari lingkungan di sekitar rumah.
Bagi yang memakai pembalut yang bisa dicuci kembali, harus benar-benar dibersihkan dengan air dan sabun. Jemur hingga kering dan setrika agar mematikan bakteri.
"Tapi pembalut (berkali-kali pakai) tidak boleh dipakai bersama dengan orang lain, menjadi milik pribadi," kata Dwiana.