Terlambat Bisa Fatal, Kenali Tanda Serangan Stroke

Ilustrasi heatstroke/cuaca panas.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Stroke merupakan salah satu penyakit yang berbahaya lantaran dapat merenggut nyawa seseorang. Stroke menempati urutan pertama penyakit paling mematikan tertinggi di Indonesia setelah jantung. 

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Penyakit stroke terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang. Hal itu menyebabkan matinya sistem otak hingga menimbulkan kerusakan permanen. 

Ketika seseorang yang mengalami serangan stroke terutama di tempat umum, penting bagi masyarakat untuk mengenalinya. Sebab, penanganan stroke yang baik adalah ketika ditangani dengan cepat dan tepat.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

"Bukan hanya pada waktu tapi tergantung seberapa luas stroke dan jenis strokenya. Tapi semua itu akan memiliki peluang pulih lebih baik dan kesembuhan lebih baik kalau ditangani dengan cepat dan tepat," kata Spesialis Saraf, dr. Zicky Yombana, SpS dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 24 Mei 2021. 

Lebih lanjut dokter Zicky menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat terkait dengan ciri-ciri serangan stroke. Tanda seseorang mengalami serangan stroke bisa terlihat pada wajah, anggota gerak dan cara berbicaranya.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

"Kalau stroke tandanya ada empat. Pertama, muka jadi tidak asimetris. Terjadi seketika. Tapi tidak selalu terkena wajah, tapi kalau tiba-tiba menjadi mencong itu stroke. Lalu, tangan atau kaki menjadi kebas sebelah. Bicaranya biasanya lancar tiba-tiba menjadi cadel atau susah bicara," jelas dia.

Lantas, bagaimana jika Anda menemukan seseorang di tempat umum yang mengalami serangan stroke? Pertama kenali gejala stroke, kemudian penting untuk segera membawa pasien ke rumah sakit terutama ke rumah sakit yang lengkap.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024