Mengenal Penyakit Sepsis yang Diderita Wimar Witoelar
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Kabar duka datang dari mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, yakni Wimar Witoelar meninggal dunia. Wimar Witoelar meninggal pada usia 75 tahun.
Sebelum meninggal, Wimar Witoelar sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah sejak Rabu 13 Mei 2021. Wimar Witoelar diketahui kritis di RSPI usai didiagnosis mengalami sepsis.
Lantas apa itu sepsis yang dialami oleh almarhum Wimar Witoelar? Dilansir dari laman Healthline, sepsis adalah penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi.Â
Sistem kekebalan Anda melindungi Anda dari banyak penyakit dan infeksi, tetapi sistem kekebalan juga mungkin mengalami overdrive sebagai respons terhadap infeksi.
Sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Kasus sepsis yang parah dapat menyebabkan syok septik, yang merupakan keadaan darurat medis.
Sepsis sendiri disebabkan oleh infeksi apa pun dapat memicu sepsis, tetapi jenis infeksi seperti radang paru-paru, infeksi perut, infeksi ginjal, infeksi aliran darah lebih mungkin menyebabkan sepsis.
Sepsis yang dialami oleh Wimar Witoelar sendiri memiliki tiga tahap mulai dari sepsis, sepsis berat, dan syok septik.Â
Gejala sepsis meliputi, demam di atas 38ºC atau suhu di bawah 36ºC, detak jantung lebih tinggi dari 90 detak per menit, tingkat pernapasan lebih tinggi dari 20 napas per menit, kemungkinan atau infeksi yang dikonfirmasi
Sepsis parah
Sepsis berat terjadi bila ada kegagalan organ. Beberapa tanda-tanda berikut untuk didiagnosis dengan sepsis parah antara lain, bercak kulit yang berubah warna, penurunan buang air kecil, perubahan kemampuan mental, jumlah trombosit rendah (sel pembekuan darah), masalah pernapasan, fungsi jantung abnormal, menggigil karena penurunan suhu tubuh, ketidaksadaran, kelemahan ekstrem.Â
Syok septik
Gejala syok septik meliputi gejala sepsis yang parah, ditambah tekanan darah yang sangat rendah.
Efek serius sepsis
Efek serius dari sepsis seperti yang dialami oleh Wimar Witoelar itu berpotensi mengancam nyawa, penyakitnya berkisar dari ringan hingga parah. Ada tingkat pemulihan yang lebih tinggi dalam kasus ringan. Syok septik memiliki angka kematian mendekati 50 persen, menurut Mayo Clinic. Â
Memiliki kasus sepsis yang parah meningkatkan risiko infeksi di masa depan. Sepsis berat atau syok septik juga dapat menyebabkan komplikasi. Gumpalan darah kecil dapat terbentuk di seluruh tubuh.Â
Gumpalan ini menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital dan bagian lain dari tubuh Anda. Ini meningkatkan risiko kegagalan organ dan kematian jaringan (gangren).
Siapa yang berisiko mengalami sepsis?
Meski beberapa orang memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, siapa pun bisa terkena sepsis. Orang-orang yang berisiko termasuk anak kecil dan manula, orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, seperti orang dengan HIV atau mereka yang menjalani pengobatan kemoterapi untuk kanker.Â
Selain itu, orang yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU), orang yang terpapar perangkat invasif, seperti kateter intravena atau tabung pernapasan.Â