Disfungsi Seksual sampai Kulit Leher, 5 Tanda Awal Diabetes

Ilustrasi melacak jejak BLBI, ibarat pasien diabetes.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Komedian Sapri meninggal dunia pada Senin, 10 Mei 2021 akibat diabetes dan hipertensi yang diidapnya. Kondisi pelawak tersebut sempat mengalami penurunan kesadaran lantaran gula darahnya melonjak tajam.

Siapa Bilang Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Padang? Begini Triknya Menurut Ahli Gizi

Rekan sesama artis, Eko Patrio, menyebut Bang Sapri dirawat di rumah sakit lantaran kondisinya yang menurun akibat gula darah yang tak stabil. Bahkan, gula darah mendiang Sapri meningkat hingga 1100 meski sempat menurun mencapai 300. Padahal, gula darah normal berkisar antara 100-140 mg/dL

Dikutip dari laman Healthline, diabetes adalah penyakit kronis dan progresif. Jadi memahami bagaimana mengenali gejala adalah kunci untuk menjaga tingkat gula darah yang sehat.

Banyak Pantangan Tapi Tetap Wajib Makan Karbo, Penderita Diabetes Harusnya Makan Apa?

Pada umumnya, gejala diabetes mencakup sering lapar dan haus, lelah berlebihan hingga buang air kecil terlalu sering di malam hari. Tetapi gejala awal diabetes tidak sama untuk semua orang.

Beberapa orang mengembangkan tanda-tanda kondisi tersebut, sedangkan yang lain mengalami gejala langka. Berikut tanda awal yang perlu dikenali.

Mr P Tak 'Bangun' di Pagi Hari Bisa Tanda Bahaya? Bagaimana Cara Obatinya?

1. Kulit leher lebih gelap

Salah satu tanda peringatan diabetes yang mungkin adalah munculnya bercak hitam di kulit Anda, terutama di sekitar leher Anda. Bercak gelap mungkin tersebar luas, atau hanya terlihat di lipatan kulit.

Kulit di sekitar leher Anda mungkin juga terasa seperti beludru atau lebih tebal. Kondisi ini dikenal sebagai acanthosis nigricans (AN). Terkadang ada juga di selangkangan dan ketiak.

Kondisi ini umum terjadi pada diabetes tipe 2 dan pada mereka yang berkulit lebih gelap. Ini terjadi ketika tingkat insulin yang tinggi dalam aliran darah menyebabkan sel-sel kulit bereproduksi lebih cepat dari biasanya.

2. Penurunan berat badan

Jika tubuh tidak memproduksi atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa untuk digunakan sebagai energi. Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak dan massa otot untuk energi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba.

3. Sakit kepala ringan

Beberapa orang mengaitkan pusing dengan terlalu letih atau kelaparan, tetapi ini juga bisa terjadi dengan diabetes. Baik itu gula darah rendah, maupun gula darah tinggi juga bisa menyebabkan pusing. Kadar glukosa yang tinggi dapat memicu sering buang air kecil, sehingga menyebabkan dehidrasi. Dan tingkat air yang rendah dalam tubuh Anda memengaruhi seberapa baik fungsi otak. Dehidrasi juga dapat memengaruhi konsentrasi dan daya ingat.

4. Disfungsi seksual

Disfungsi ereksi adalah gejala lain dari diabetes. Ini biasanya mempengaruhi pria dengan diabetes tipe 2, sehingga sulit bagi mereka untuk mencapai ereksi. Masalah seksual terjadi ketika gula darah tinggi merusak saraf dan pembuluh darah yang membawa darah ke penis.

Disfungsi seksual juga dapat terjadi pada wanita, mengakibatkan gairah yang rendah dan lubrikasi yang buruk. Namun, penelitian tentang masalah seksual terkait diabetes pada wanita kurang meyakinkan dibandingkan pria.

5. Nafas berbau

Nafas berbau buah adalah gejala lain yang kurang dikenal dari diabetes, atau lebih khusus lagi, ketoasidosis diabetikum. Sekali lagi, ketika tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin untuk energi, itu memecah sel lemak Anda untuk energi.

Proses ini menghasilkan asam yang disebut keton. Keton berlebih dalam aliran darah biasanya keluar dari tubuh melalui urin. Meski begitu, saat tubuh mulai memecah lemak untuk dijadikan energi, efeknya adalah nafas berbau buah atau nafas yang berbau seperti aseton, atau cat kuku.

Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang parah dan jika Anda yakin mengalaminya, Anda harus mencari pertolongan medis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya