Klaster Kantor Meningkat, Ini 7 Tips Aman Hindari Penularan COVID-19

PSBB Ketat, Wagub DKI Ahmad Riza Patria Sidak Mal & Perkantoran
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kasus COVID-19 di klaster perkantoran di Jakarta diketahui mengalami kenaikan pada periode 5 hingga 18 April 2021. Dari data diketahui kasus COVID-19 di klaster perkantoran pada periode 5 hingga 11 April tercatat ada 157 kasus konfirmasi COVID-19 dari 78 perkantoran di DKI Jakarta. 

Sedangkan pada periode 12-18 April, tercatat ada 425 kasus konfirmasi COVID-19 dari 177 perkantoran. Kembali meningkatnya kasus COVID-19 di klaster perkantoran diduga lantaran euforia progaram vaksinasi COVID-19. Hal ini menyebabkan para perusahaan dan pekerja kantoran kendor menjalankan protokol kesehatan sehingga rawan terinfeksi virus corona.

Lantas bagaiamana menjaga diri tetap aman untuk menghindari terpapar virus corona di kantor? Berikut ini beberapa tips aman di kantor seperti diungkapkan Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR, dalam virtual conference Kalbe Klaster Perkantoran Meningkat Kembali? Apa yang harus dilakukan?.

1. Pengaturan masuk karyawan

Dijelaskan Agus pada pandemi seperti ini dia melihat ada baiknya untuk menjalankan sistem Work From Home. Namun jika tidak bisa, pihak perusahaan harus melakukan pengaturan jumlah karyawan agar kepadatan di kantor terjaga 

"50 persen WFH 50 persen WFO. Jadi misalnya di kantor ada 1 blok area kurangi 50 persen. Bukan blok 1 masuk blok 2 tidak masuk, itu tidak ada jarak," kata dia.

2. Pengecekan berkala

Photo :
Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Dijelaskan Agus, jika para pekerja dalam keadaan kurang fit untuk tidak masuk ke kantor melainkan melakukan sistem kerja dari rumah. Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya pihak perusahaan untuk melakukan pengecekan secara berkala.

"Bukan hanya diukur suhu tubuhnya, tapi juga melakukan screening karyawannya pakai quisioner apakah ada gejala selama bekerja," ujar Agus.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

3. Tidak menyentuh barang-barang

Agus menjelaskan untuk para karyawan tidak menyentuh barang-barang yang ada di kantor. 

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

4. Penggunaan lift

Agus juga menjelaskan penting bagi perusahaan untuk mengatur keterisian dari lift. Sebab jika lift terlalu penuh para pekerja tidak dapat melakukan jaga jarak.

5. Ruangan

Photo :
  • Freepik

Agus juga menjelaskan bahwa ruangan rapat sebisa mungkin diberi batas. Selain itu, penting memerhatikan sirkulasi udara untuk mencegah terjadinya penularan melalui airbone.

"Cegah penukaran airbone yang penting adalah ventilasi udara. Kalau ruang tertutup bisa pakai airpurifie atau lampu UV," kata dia.

6. Tidak makan bersama

Dijelaskan Agus di tengah pandemi seperti saat ini para pekerja disarankan untuk tidak makan secara bersama-sama.

Dia menyebut, berdasarkan riset penularan pekerja termasuk di tenaga medis terjadi saat makan. Dimana ketika makan masker dilepas dan duduk berdekatan serta saling mengobrol.

"Ngobrol itu terjadi penularan virus. Bawa makanan sendiri-sendiri di meja karena kan sudah diatur meja kerja selama pandemi. Setelah selesai bersihkan meja kerjanya," kata dia.

7. Tidak lepas masker

Selama menjalankan kerja dari kantor para pekerja harus tetap memakai masker untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2. 

"Jangan lepas masker dari rumah hingga kembali ke rumah, kecuali ketika melakukan aktivitas tertentu yang mengharuskan untuk membuka masker," kata dokter Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya