Penyebab Gangguan Kesuburan, Endometriosis Tak Bisa Disembuhkan
- Pixabay
VIVA – Sering terjadi pada wanita, Endometriosis seringkali diabaikan. Endometriosis adalah jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut, dan dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, dan nyeri panggul.
Nyeri endometriosis dapat berupa rasa sakit, kram, perasaan terbakar, yang dapat dirasakan cukup ringan, atau bahkan sangat parah hingga menurunkan kualitas hidup. Tak dapat dipungkiri, endometriosis dapat menjadi penyebab gangguan kesuburan.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah, IVF Centre, dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG-KFER mengatakan, kelainan anatomi dan perlekatan yang disebabkan karena endometriosis (terutama pada kasus sedang hingga berat) mengurangi peluang terjadinya kehamilan alami.
"Hal ini disebabkan karena ada lebih banyak perlekatan pada ovarium yang dapat mengganggu pelepasan sel telur, sehingga sel telur tidak dapat mencapai saluran telur (tuba). Sedangkan bagi wanita dengan endometriosis minimal, peluang terjadinya kehamilan secara alami masih cukup tinggi, apalagi jika didukung kondisi sperma suami yang sehat dan normal," kata dr Luky lewat rilis yang diterima VIVA.
Penanganan endometriosis
Endometriosis memang tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh, hanya dapat ditangani sesuai dengan tahapannya. Penanganan endometriosis dapat dilakukan dengan konsumsi obat pereda nyeri, obat hormonal, penyesuaian gaya hidup, ataupun tindakan pembedahan pada kasus yang sudah berat.
Penyesuain gaya hidup dapat dimulai dari pemilihan asupan makanan yang tepat. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita endometriosis, seperti: makanan olahan, produk olahan dari sapi (dairy product), makanan yang mengandung gluten dan kedelai. Penderita endometriosis juga disarankan menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta mengurangi asupan kafein.
"Wanita dengan endometriosis disarankan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, konsumsi makanan yang kaya omega 3 seperti ikan kembung, ikan salmon, dan makanan yang mengandung magnesium yang tinggi, seperti alpukat, pisang, dan sayuran hijau."
Selain menjalani pola hidup sehat jika kondisi endrometriosis parah, dokter biasanya menyarankan untuk dilakukan penanganan dengan tindakan bedah. Nah penanganan dengan tindakan bedah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
1. Bedah ablasi, ‘membakar’ permukaan endometriosis menggunakan laser panas. Namun, karena hanya di permukaan dan meninggalkan akarnya, maka jaringan endometrium sangat mungkin dapat muncul kembali, selain itu memiliki risiko lebih tinggi untuk merusak jaringan yang dibakar. Meski demikian tindakan ini membutuhkan waktu pemulihan yang cukup singkat, banyak dokter yang dapat melakukan tindakan ini
2. Bedah eksisi, ‘menyekop’ jaringan endometrium sampai ke akarnya. Tindakan bedah ini dilakukan dengan alat bedah seperti laser dengan metode laparoskopi. Jaringan endometrium yang diangkat dapat diperiksa patologisnya di laboratorium. Namun demikian tindakan ini membutuhkan masa pemulihan yang lebih lama dan tidak semua dokter dapat melakukan tindakan ini.
"Dari kedua teknik tindakan bedah tersebut, teknik eksisi dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki angka kekambuhan yang lebih rendah. Walaupun demikian, meskipun sudah dilakukan pembedahan, endometriosis masih dapat kambuh kembali. Maka itu, wanita dengan endometriosis harus rutin berkonsultasi ke dokter. Pemberian terapi pengobatan hormonal jangka panjang dapat mengurangi kekambuhan setelah tindakan pembedahan."
Di sisi lain, tindakan pembedahan yang dilakukan berkali-kali karena kekambuhan endometriosis harus dihindari, karena setiap kali operasi endometriosis (terutama untuk kasus kista) menimbulkan penurunan cadangan ovarium. Karenanya, keputusan untuk melakukan operasi pada endometriosis harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan kapan waktu yang tepat dilakukan operasi. Penanganan endometriosis membutuhkan perencanaan jangka panjang, yang mempertimbangkan fungsi reproduksi (rencana hamil).
Endometriosis memang tidak dapat disembuhkan, karena selalu ada risiko terjadinya kekambuhan. Namun, deteksi dan diagnosis secara dini sangat penting, untuk memudahkan penanganan dan mencegah endometriosis berkembang ke organ lain di dalam tubuh.