#TanyaDokter: Metode Persalinan yang Aman untuk Ibu Hamil Mata Minus

Ilustrasi melahirkan bayi.
Sumber :
  • Pixabay.com/cynthia_groth

VIVA – Kehamilan adalah hal yang sangat membahagiakan untuk kebanyakan pasangan suami istri. Setiap momen kehamilan, selalu membawa perasaan yang berbeda. 

Waspada Hipertensi Saat Kehamilan! Ini Tips untuk Mencegahnya

Nah buat para pasangan suami istri baru, terkadang kehamilan ini sangat dinanti. Tapi tak jarang juga wanita yang tak sadar bahwa dirinya tengah mengandung. 

Lewat rubrik #TanyaDokter di laman VIVA kali ini, menghadirkan narasumber Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Muhammad Fadli, Sp.OG. 

Terungkap! Alasan Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua dengan Metode Water Birth

Banyak pe,mbaca mulai menanyakan banyak hal terkait masalah kehamilan. Salah satunya, "Apa ciri-ciri kehamilan yang bisa dilihat atau dirasakan saat awal?"

Mengenai hal ini, dr Fadli menjelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri kehamilan yang harus segera disadari oleh wanita. Yang pertama adalah ketika wanita mengalami telat menstruasi, lalu disertai mual dan muntah, nyeri dada, serta meningkatnya frekuensi berkemih. 

Jenderal Agus Ungkap Alasan Prabowo Subianto Berikan Amnesti kepada 44 Ribu Napi

"Wanita dengan gejala tersebut sebaiknya mengonfirmasi dengan pemeriksaan tes urine kehamilan dan atau pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan," terang dr Fadli.

Selain pertanyaan tentang ciri-ciri kehamilan, ada juga yang menanyakan, "Apa metode melahirkan yang aman bagi mata minus? Apa saja yang perlu disiapkan sebelum persalinan?"

Untuk hal ini, dr Fadli mengatakan, sampai saat ini belum ada penelitian terbaru yang mengharuskan ibu dengan mata minus tinggi wajib melahirkan dengan metode tertentu. 

Namun, sebaiknya ibu hamil yang memiliki mata minus berkonsultasi ke dokter spesialis mata sebelum persalinan untuk penilaian apakah terdapat risiko retinal detachment (penyakit mata akibat lepasnya lapisan tipis di dalam mata yang disebut retina) atau tidak. 

"Apabila hal ini ditemukan, metode persalinan yang dianjurkan adalah bedah Caesar. Namun, apabila tidak ditemukan risiko retinal detachment, ibu hamil boleh melakukan persalinan per vaginam," terangnya.

Photo :
  • Dokumentasi RSPI

Narasumber: Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Muhammad Fadli, Sp.OG
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya