Survei: Dibanding Pria, Wanita Cenderung Malu Beli dan Bawa Kondom
- dok. pixabay
VIVA – Satu dari lima wanita merasa malu untuk membeli kondom. Menurut survei yang dilakukan Public Health England tahun 2018 lalu bahkan menunjukkan satu dari 10 wanita yang sudah berhubungan seksual belum pernah bercinta menggunakan kondom.
Selain karena malu, banyak wanita yang beranggapan bahwa target marketing produk-produk kondom adalah kaum pria. Memang, kondom diciptakan untuk dipakai pria, namun bukan berarti wanita mengesampingkan pentingnya kondom.
Perlu diketahui bahwa berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom juga meningkatkan risiko wanita terinfeksi penyakit menular seks.
Kurangnya edukasi seks inilah yang membuat banyak pria dan wanita yang menyepelekan pentingnya kegunaan kondom.
Hal itu diungkapkan Grady Letik, pemilik Vape East Movement dalam peluncuran produk SPLITZ yang merupakan kolaborasi pihaknya dengan perusahaan alat kontrasepsi, Sensitif VIVO.
Banyaknya permohonan pernikahan dini yang mencapai 34 ribu permohonan di Indonesia, serta tinggnya kasus HIV/AIDS di Indonesia, yakni mencapai 398.784 dan diprediksi Kementerian Kesehatan RI sampai 500ribu kasus di akhir tahun, membuat Grady, William Kevin dan Harry Dwijaya selaku pemilik Vape East Movement menggagas kerja sama ini.
Aksi mereka ini didasari keinginan bersama untuk melakukan edukasi seks.
“Seks masih menjadi topik tabu di Indonesia. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai seks makin memperburuk kondisi. Kolaborasi ini dilakukan untuk memerangi banyaknya kasus yang diakibatkan oleh kurangnya pendidikan tentang seks, seperti tingginya tingkat kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seks," ujar Grady dalam peluncuran SPLITZ baru-baru ini.
Selain untuk memerangi kasus kehamilan diluar nikah dan penyakit menular seks, Vape East Movement dan VIVO ingin mengajarkan kepada masyarakat untuk tidak malu membeli alat kontrasepsi atau kondom agar mampu mengurangi angka pernikahan dini dan kasus HIV/AIDS.