Hand Sanitizer Bikin Peradangan Kulit, Ini Tips Pencegahannya

Apa Benar Hand Sanitizer Tidak Baik Untuk Kulit?
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat kita semua harus ketat menjaga protokol kesehatan, salah satunya adalah mencuci tangan. Penggunaan hand sanitizer kerap menimbulkan masalah pada kulit yang sensitif seperti Dermatitis Kontak.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Dermatitis Kontak adalah peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasi kulit, atau merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu. Ruam yang muncul akibat peradangan ini tidak menular atau berbahaya, tapi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderita.

"Agar pengobatan bisa berjalan secara efektif, penderita harus mengidentifikasi dan menghindari penyebab munculnya dermatitis kontak pada kulit mereka. Ruam biasanya dapat hilang dalam waktu dua hingga empat minggu," kata dr. Novia Yudhtiara Sp. KK.,  dokter spesialis kulit dan kelamin Siloam Hospitals Sepanjang Jaya, Bekasi, dalam keterangan tertulisnya belum lama ini. 

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Menurut Novia, gejala dermatitis kontak iritan muncul pada bagian tubuh yang melakukan kontak langsung dengan zat yang memicu reaksi pada kulit. Gejala tersebut dapat muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah kontak terjadi. Gejala umum dermatitis kontak pada kulit penderita adalah:

Ruam kulit kemerahan.
Perubahan sel epidermis 
Pelepasan Sel Infamasi ( sitokin)
Gatal yang dapat terasa parah.
Kering.
Pembengkakan.
Kulit kering atau bersisik.
Kulit lecet atau melepuh (gatal berair).
Menebal.
Pecah-pecah.
Terasa sakit saat disentuh atau muncul rasa nyeri.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Dokter Novie menambahkan, dimasa pandemi  salah satu protokol kesehatan yang amat penting dan selalu diingatkan adalah sering mencuci tangan. Baik dengan sabun atau hand sanitizer yang harus menggunakan kandungan alkohol minimal 60% untuk dapat "mematikan" virus atau bakteri.

"Ada jeda waktu, minimal 20 detik mencuci tangan, dan yang paling baik menggunakan sabun dan air mengalir. Setelah mengeringkan tangan, segera gunakan pelembab atau moisturizer," ujarnya.

Dokter spesialis dermatologi ini pun memberikan tips  yang perlu diketahui dalam memilih atau menentukan moisturizer yang akan digunakan, yaitu :

- Pilih pelembab dengan kandungan Minerql Oil dan atau "Petrolatium" yang biasanya dinyatakan dibalik kemasan.
- Pilih pelembab yang tidak mengandung pewarna dan pengharum buatan.

"Bagi pemilik kulit yang sensitif,  direkomendasikan menggunakan bahan yang terdiri dari  Seramid, Shea Butter dan minyak almond," tutur Novia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya