Luncurkan Alat Tes COVID-19, Pemerintah Gaungkan #InovasiIndonesia

Ilustrasi alat tes COVID-19
Sumber :
  • IG Kalbegroup

VIVA – Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional memberikan dukungan kepada PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) untuk meluncurkan tes diagnostik COVID-19 karya anak bangsa dengan sampel air liur (Saliva) sebagai bagian dari #InovasiIndonesia, pada Kamis 25 Maret 2021.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Tes diagnostik COVID-19 dengan sampel air liur ini menggunakan metode RT LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification) yang dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV- 2.

Alat tes COVID-19 RT LAMP dengan sampel Saliva ini telah diluncurkan oleh Kalbe pada Jumat 19 Maret 2021 lalu. Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro, meminta Kalbe Farma tetap terus melakukan post marketing survey.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Hal tersebut dimaksudkan untuk membandingkan akan pengamatan pengujian validitas RT LAMP Saliva, dimana membandingkan hasil tes RT LAMP Saliva dengan tes Swab RT-PCR yang merupakan gold standard.

“RT LAMP Saliva ini bisa menjawab tantangan akan keterbatasan laboratorium kita, yang mungkin tidak semua daerah bisa mempunyai fasilitas ini. Harapan dengan adanya RT LAMP Saliva ini bisa membuat masyarakat mau untuk diperiksa, selain tingkat akurasi yang tinggi, dapat juga nyaman, praktis, cepat dan ekonomis,” jelas Bambang Brodjonegoro.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Menteri Bambang juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan karena telah memberikan izin edar RT LAMP Saliva Kalbe Farma dan juga menyampaikan dorongan kepada pihak swasta seperti Kalbe Farma untuk terus mengembangkan R&D agar menghasilkan inovasi Indonesia.

“Tentunya Kemenristek/BRIN sangat siap untuk mendukung segala inovasi yang berasal dari berbagai pihak di Indonesia, termasuk dari luar Pemerintah ataupun Perguruan Tinggi." ujar Menteri Bambang.

"Khusus RT LAMP Saliva ini akan segara masuk e-catalog inovasi LKPP dan yang penting akan diuji efektivitasnya di tempat-tempat publik. Dengan ini ingin saya katakan mari kita sukseskan produk inovasi karya anak bangsa,” tambahnya.

Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady menjelaskan bahwa Kalbe melalui unit usahanya, mulai dari unit riset dan pengembangan, produksi dan layanan, selalu berupaya untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan daya saing industri kesehatan dalam negeri.

“Tes pemeriksaan RT LAMP dengan sampel Saliva ini akan sangat bermanfaat bagi percepatan penanggulangan pandemi COVID- 19, membantu pemerintah melakukan tracing dan testing serta dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dengan minim infrastruktur laboratorium pemeriksaan COVID-19,” ungkap Irawati.

Saat ini produksi reagen Lamp Saliva dilakukan oleh PT KalGen DNA serta distribusinya yang dilakukan oleh PT Enseval Medika Prima.

Kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari PT Kalbe Farma Tbk. Irawati juga menambahkan bahwa kapasitas produksi saat ini adalah 460.000 tes per bulan, dan akan ditingkatkan menjadi 2 juta tes per bulan.

“Kehadiran tes inovatif ini bisa menjadi pilihan yang sangat baik karena memiliki performa akurasi tinggi, dengan sensitivitas 94% dan spesifisitas 98%. Selain itu cara pengambilan sampelnya yang hanya dari Saliva (air liur), yang dapat memberikan kenyamanan dan kepraktisan,” ujar Akterono D Budiyati, IVD Division Research Manager Stem Cell and Cancer Institute.

“Tidak pernah dibayangkan jika kita bandingkan dengan tes COVID-19 lainnya yang sudah tersedia saat ini. Sampel Saliva tidak membutuhkan alat khusus dan tidak menimbulkan risiko muntah ataupun hidung sensitif, dimana hal ini sangat memudahkan bagi anak-anak atau orang yang hipersensitif,” lanjut Akterono.
Laporan: Prima Nadia Rahayu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya