#TanyaDokter: Anak Sering Sariawan, Adakah Kaitannya dengan Pencernaan
- Dokumentasi Ayo Hidup Sehat tvOne
VIVA – Si kecil mengalami masalah susah makan? Coba cek, apakah buah hati ayah dan bunda mengalami sariawan?
Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah luka kecil di mulut berwarna putih yang muncul di bagian mulut mana saja. Mulai dari gusi, bibir, langit-langit mulut, sisi dalam pipi, lidah, hingga tenggorokan. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri bahkan membuat anak tidak mau makan.
Lewat rubrik #TanyaDokter, ada yang menanyakan masalah sariawan anak.
"Anak sering sariawan, apakah ada kaitan dengan gangguan pencernaan? Bagaimana penanganannya?"
Pertanyaan ini pun dijawab oleh Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Cynthia Rindang Kusumastuti, Sp.A. Menurutnya, sariawan berulang merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dialami oleh anak. Penyebab pastinya belum jelas sampai saat ini, namun seringkali keluhan serupa juga dialami oleh anggota keluarga yang lain sehingga faktor genetik diduga mempunyai peran dalam timbulnya seriawan berulang.
Ada hal-hal lain yang berperan sebagai faktor predisposisi terjadinya seriawan seperti trauma pada mulut (tergigit, luka saat menyikat gigi), alergi atau hipersensitifitas terhadap makanan tertentu, stres, kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti vitamin B, D, zat besi, asam folat, atau zink.
"Apabila disertai dengan demam, maka seriawan yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh infeksi tertentu seperti hand, foot and mouth disease," kata dr Cynthia.
Selain itu penyakit autoimun pada usus halus yang disebut sebagai celiac disease juga dapat menimbulkan gejala seriawan berulang. Umumnya seriawan akan membaik dengan sendirinya dalam 7-14 hari sehingga terapi yang dibutuhkan biasaya bersifat suportif. Tujuan utama terapi suportif pada seriawan adalah mengurangi nyeri sehingga anak tetap dapat makan dan minum dengan baik dan terhindar dari dehidrasi.
Nyeri pada area seriawan yang biasanya cukup berat pada 1-3 hari pertama dapat dikurangi dengan pemberian salep mulut yang mengandung kortikosteroid. Pada anak yang lebih besar dapat juga menggunakan obat kumur.
"Pastikan agar kebersihan mulut tetap terjaga dengan baik agar tidak muncul infeksi sekunder lainnya seperti infeksi jamur."
Tentunya jika keluhan sariawan cukup sering berulang, apalagi sampai mengganggu asupan anak dalam jangka panjang dan menyebabkan berat badan anak sulit naik, maka sebaiknya anak dibawa konsultasi dengan dokter setempat untuk memastikan dan mengatasi penyebab dasarnya.