Waduh, Masyarakat Cenderung Jarang Sikat Gigi Saat Pandemi
- instagram.com/dentist_kush
VIVA – Banyak yang menganggap bahwa timbulnya pandemi memicu perubahan pada pola hidup bersih masyarakat. Faktanya, seiring dengan beragam aktivitas yang dilakukan di rumah malah memberi dampak penurunan pola sikat gigi.
Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClindent, MDSc mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan besar terhadap rutinitas sehari-hari masyarakat di seluruh dunia.
Penelitian terkini mengenai dampak pandemi pada kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut masih terbatas. Khusus di Indonesia pihaknya melakukan survey kepada 1000 responden berusia 18 tahun ke atas.
Hasil survey menunjukkan sikap dan perilaku di masa pandemi ternyata 7 dari 10 orang mengatakan selama pandemi mereka lebih fokus pada kesehatan dan kesejahteraan menyeluruh.
“Terjadi peningkatan dari kebiasaan-kebiasaan seperti makan makanan yang sehat, berolahraga, mengurangi merokok, dan mengurangi minum minuman beralkohol,” kata Ratu dalam workshop Hari Kesehatan Oral Sedunia yang digelar secara virtual oleh Kemenkes, baru-baru ini.
Di sisi lain, kata drg Ratu, dampak COVID-19 terhadap kebiasaan merawat gigi telah terjadi penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dibandingkan hasil survey pada tahun 2018.
Kemudian kebiasaan buruk meningkat selama di rumah yakni 2 dari 5 orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian, dan ada 7 dari 10 orang menghindari pergi ke dokter gigi.
Kebiasaan tersebut mudah ditiru oleh anak-anak. Ia mengungkapkan, apabila orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari anak-anak 7 kali lebih memungkinkan untuk tidak menyikat gigi.
Sejak pandemi COVID-19, orang dua kali lebih sering mencuci tangan (64%) dibandingkan menyikat gigi (31%). Di samping itu juga sejak pandemi COVID-19 orang dua kali lebih sering menggunakan hand sanitizer (52%) dibandingkan menggunakan obat kumur (20%).
“Kebiasaan menjaga kesehatan tersebut tidak tercermin pada kebiasaan menyikat gigi, sebagian besar orang mengaku telah mengabaikan kebiasaan menyikat gigi. Sembilan persen orangtua tidak menyikat gigi dua kali sehari kemudian 11% anak-anak tidak menyikat gigi dua kali sehari,” ungkap Ratu.
Terdapat 5 masalah gigi dan mulut yang sering dialami selama pandemi antara lain mulut kering, bau mulut, gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi atau saat menggunakan benang gigi, kemudian nyeri pada gigi gusi atau mulut, dan adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk.