Innalillahi, Nakes Norwegia Meninggal Usai Suntik Vaksin AstraZeneca

Ilustrasi jarum suntik.
Sumber :
  • Pixabay/jochenpippir

VIVA – Salah satu dari tiga petugas kesehatan yang baru-baru ini dirawat di Rikshospitalet,  Norwegia, meninggal dunia, setelah menerima vaksin AstraZeneca.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

"Dia meninggal kemarin..Dia mendapat semua perawatan intensif yang dapat kami berikan di Rikshospitalet," kata kepala dokter, Trine Kasine, di Rumah Sakit Universitas Oslo, dilansir Norway Today, Selasa 16 Maret 2021.

Petugas kesehatan tersebut diketahui berjenis kelamin wanita yang bekerja di rumah sakit Lillehammer, demikian menurut surat kabar Gudbrandsdolen Dagningen.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

"Dengan sangat sedih kami menerima pesan bahwa salah satu karyawan kami telah meninggal dunia. Pikiran kami sekarang tertuju pada keluarga dan rekan-rekannya," kata CEO Alice Beathe Andersgaard di Sykehuset Innlandet.

Wanita tersebut merupakan salah satu di antara tiga petugas kesehatan yang baru-baru ini dirawat di Rikshospitalet karena mengalami komplikasi terkait pembekuan darah yang terjadi setelah mendapat vaksin AstraZeneca.

Wamen P2MI Sebut Peluang Besar Nakes Indonesia Bekerja di Jepang dan Jerman

Ketiga petugas kesehatan itu diduga masih berusia muda. Sementara wanita yang meninggal, usianya masih di bawah 50 tahun.

"Badan Obat Norwegia menekankan ini adalah gambaran penyakit langka. Ada kombinasi yang sangat tidak biasa dari jumlah trombosit yang rendah, pembekuan darah di pembuluh kecil dan besar, serta perdarahan. Beberapa kasus dengan gambaran penyakit serupa telah dilaporkan di beberapa negara Eropa lainnya," kata direktur medis Steinar Madsen, di Badan Obat Norwegia.

Norwegia berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca pada Kamis 11 Maret 2021, setelah ada laporan dari Denmark dan negara lain tentang kemungkinan efek samping berupa pembekuan darah.

"Badan Obat Norwegia telah menerima banyak laporan efek samping dalam beberapa hari terakhir. Sampai sekarang, kami belum menerima laporan lebih lanjut tentang kasus serius yang langka terkait dengan pembekuan darah atau jumlah trombosit yang rendah," ungkap Madsen.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024